SEJUMLAH warga di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai meragukan efektivitas program unggulan di sektor nelayan, pertanian, dan peternakan yang diusung Bupati Kanis Tuaq dan Wakil Bupati Nasir Laode. Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo dinilai dapat menghambat jalannya program tersebut, sehingga dikhawatirkan tidak membawa dampak signifikan bagi masyarakat.
Program yang menjadi bagian dari visi-misi pemerintahan Kanis-Nasir ini sejak awal diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan, petani, dan peternak di Lembata. Berbagai rencana telah dipaparkan, termasuk bantuan alat tangkap ikan, penyediaan bibit unggul, serta penguatan sektor peternakan dengan pendampingan dan bantuan modal.
Namun, seiring berjalannya waktu, banyak warga mulai pesimis melihat pelaksanaan program ini. Beberapa kelompok nelayan dan petani mengaku belum merasakan manfaat dari program tersebut, sementara di sisi lain, pemerintah Indonesia justru mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran.
“Kalau anggarannya dikurangi, bagaimana program ini bisa berjalan efektif?” ujar Martinus, seorang petani di Kecamatan Ilegal Ape kepada katawarga.id, Rabu 19 Februari 2025.
Sementara itu, pemerintah daerah di Lembata juga beralasan bahwa efisiensi anggaran dilakukan untuk menjaga stabilitas fiskal serta mengalokasikan dana ke sektor-sektor yang dianggap lebih mendesak. Namun, bagi masyarakat yang bergantung pada pertanian, perikanan, dan peternakan, kebijakan ini justru menimbulkan kekhawatiran.
“Kami tidak menolak efisiensi anggaran, tetapi harus jelas dampaknya terhadap program yang sudah dijanjikan. Jangan sampai program unggulan ini hanya jadi wacana tanpa hasil nyata,” kata seorang nelayan di pesisir Lewoleba.
Masyarakat Lembata berharap pemerintah daerah bisa mencari solusi agar program tetap berjalan meskipun ada penyesuaian anggaran. Beberapa pihak mengusulkan alternatif pendanaan, seperti kerja sama dengan sektor swasta atau optimalisasi sumber daya lokal.
“Kita sanksi ini barang bisa jalan maksimal, jadi pemerintah daerah harusnya ada cara lain supaya program tetap jalan dan ada hasil nyata,” ujar Rian, pengamat sosial di Lembata.
Dengan berbagai tantangan yang ada, efektivitas program unggulan nelayan, tani, dan ternak di Lembata kini menjadi perhatian banyak pihak. Masyarakat menunggu langkah konkret dari Bupati Kanis Tuaq dan Wabup Nasir Laode agar program yang mereka usung benar-benar berjalan dan membawa manfaat nyata.(tim/red/)