Nelayan Tani Ternak, Mesin Ekonomi Baru Era Bupati Kanis dan Wabup Nasir

PROGRAM Nelayan, Tani, Ternak (NTT) yang digagas Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq bersama Wakil Bupati Muhammad Nasir kian menunjukkan arah baru pembangunan daerah. Program ini tidak sekadar slogan politik, melainkan strategi ekonomi berbasis rakyat yang menyasar sektor paling mendasar di Lembata yakni, laut, ladang, dan ternak.

Sektor kelautan misalnya, selama ini hanya jadi penyumbang hidup harian bagi nelayan tanpa jaminan harga yang memadai. Lewat program NTT, pemerintah daerah mulai mengarahkan kebijakan pada penguatan sarana produksi, akses pasar, hingga mendorong pengolahan hasil tangkapan. Nelayan didorong tidak hanya menjual ikan mentah, tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk.

Di bidang pertanian, program NTT fokus pada penguatan produksi sekaligus distribusi hasil panen. Selama ini, petani kerap rugi karena biaya produksi tinggi sementara harga jual jatuh di pasar. Dengan intervensi pemerintah melalui akses pupuk, bibit unggul, hingga infrastruktur irigasi, diharapkan pertanian di Lembata mampu menopang ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekspor antardaerah.

Sementara di sektor peternakan, pemerintah daerah memberi perhatian khusus pada ketersediaan bibit unggul, pakan, dan layanan kesehatan hewan. Potensi padang penggembalaan di sejumlah wilayah Lembata menjadi modal penting untuk menjadikan daerah ini sebagai sentra ternak. Jika dikelola serius, Lembata tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan daging lokal, tapi juga menjadi pemasok untuk daerah sekitar.

Keunggulan program ini terletak pada sinerginya. Nelayan, Petani, dan Peternak tidak berjalan sendiri, melainkan menjadi satu ekosistem yang saling mendukung. Hasil pertanian bisa menopang pakan ternak, sementara hasil laut bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan begitu, sirkulasi ekonomi lokal menjadi lebih kokoh.

Tidak hanya berdampak pada produksi, program ini juga memicu perputaran ekonomi di desa-desa. Pendapatan nelayan meningkat, petani lebih sejahtera, dan peternak memiliki pasar yang jelas. Daya beli masyarakat otomatis naik, yang pada gilirannya mendorong perputaran uang lebih luas di wilayah Lembata. Inilah inti dari ekonomi kerakyatan yang digadang Bupati Kanis dan Wabup Nasir.

Namun, keberhasilan program ini tidak bisa hanya bergantung pada niat baik. Tantangan ada pada manajemen, pendampingan teknis, dan keberlanjutan kebijakan. Jika pengawasan longgar, program rawan terjebak pada seremoni tanpa hasil nyata. Pemerintah mesti memastikan NTT benar-benar menyentuh masyarakat kecil, bukan berhenti di atas kertas laporan.

Selain itu, penting adanya kolaborasi dengan pihak swasta, koperasi, dan UMKM. Tanpa jaringan distribusi dan akses pasar yang luas, hasil produksi nelayan, petani, dan peternak tetap akan berputar di lingkaran sempit. Koperasi desa dan UMKM harus menjadi jembatan agar produk rakyat masuk ke rantai pasok yang lebih besar, bahkan hingga pasar regional.

Dalam perspektif fiskal, program NTT juga menjadi pintu masuk untuk memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama ini, Lembata masih sangat bergantung pada dana transfer pusat. Jika sektor riil ini bergerak, PAD bisa meningkat lewat pajak daerah, retribusi, hingga pengembangan industri turunan. Ini langkah penting menuju kemandirian fiskal.

Lebih jauh, program ini memiliki makna simbolis. Bupati Kanis dan Wabup Nasir memilih menaruh perhatian pada rakyat kecil, bukan pada proyek besar yang seringkali hanya menguntungkan segelintir orang. Dengan begitu, pembangunan di Lembata tidak lagi elitis, melainkan berbasis kerakyatan yang memberi ruang bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pada akhirnya, program Nelayan, Tani, Ternak adalah warisan strategis yang bisa mengubah wajah ekonomi Lembata jika dijalankan konsisten. Tantangannya besar, tetapi peluangnya jauh lebih besar.

Era Bupati Kanis dan Wabup Nasir akan dikenang bukan karena seremoni, tetapi karena keberanian menggerakkan ekonomi dari bawah, lewat laut, ladang, dan ternak yang menjadi jantung kehidupan masyarakat Lembata.(*)