GUNUNG Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Rabu 19 Februari 2025 sekira pukul 21:01 Wita.
Informasi ini disampaikan Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Lembata.
PGA Ile Lewotolok melaporkan bahwa, erupsi atau letusan itu disertai gemuruh sedang. Erupsi gunung ini terekam di Seismogram PGA dengan Amplitudo maksimum 7,6 mm, dan durasi sementara kurang lebih 37 detik.
Saat ini status gunung api Ile Lewotolok berada pada Status Waspada (Level II).
Pihak PGA juga mengeluarkan sejumlah rekomendasi, diantaranya ;
(1) Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah gunung.
(2) Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas gunung, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah.
(3) Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas gunung serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah.
(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.(tim/red/)