MUSIM HUJAN yang tengah melanda Kabupaten Lembata kembali menimbulkan keluhan dari masyarakat terkait kualitas air yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
Warga di Woloklaus, Kelurahan Lewoleba Utara mengungkapkan bahwa pasokan air yang mereka terima kini lebih banyak bercampur lumpur dan kotoran saat musim hujan tiba. Hal ini tentu menjadi masalah besar bagi warga yang bergantung pada air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Keluhan tersebut disampaikan langsung oleh Yos Maran, warga Woloklaus, Kelurahan Lewoleba Utara kepada anggota DPRD Lembata, John Batafor, dalam agenda reses yang digelar, Selasa 17 Desember 2024 sore di Woloklaus.
Menurut Yos, mereka terpaksa menampung air yang berwarna keruh untuk kebutuhan setiap hari.
Dia mengaku, masalah ini selalu mereka alami saat musim hujan, terutama di daerah yang sistem distribusinya bergantung pada sumber air yang terkontaminasi oleh luapan air hujan.
“Air PDAM ini kalau sudah musim hujan berhari-hari maka kita minum lumpur. Kualitas air mesti dijaga,” ujarnya.
Mendengar keluhan itu, John Batafor mengaku prihatin. Ia berujar, masalah air bercampur lumpur merupakan dampak dari infrastruktur PDAM yang masih belum memadai, terutama dalam hal pengolahan air baku yang digunakan untuk distribusi ke masyarakat.
John menambahkan, distribusi air yang bercampur lumpur menunjukkan bahwa sistem penyaringan dan pengolahan air yang ada di PDAM Lembata perlu diperbaiki. Instalasi pengolahan air (IPA) yang sudah tua dan kapasitasnya yang terbatas tidak mampu menangani kualitas air yang turun saat hujan deras.
Dirinya akan mengagendakan rapat kerja dengan pihak PDAM untuk membicarakan masalah tersebut sekaligus mendesak kepala PDAM untuk mengatasi persoalan itu.
Sebagai solusi jangka pendek, John menyarankan, PDAM segera memeriksa dan memperbaiki kualitas air yang disalurkan ke rumah-rumah warga, serta melakukan pembersihan secara berkala pada instalasi yang ada. Untuk solusi jangka panjang, ia meminta pemerintah daerah mengajukan anggaran perbaikan dan pengadaan teknologi penyaringan air yang lebih baik.
Selain itu, politisi Partai Nasdem ini juga mendorong agar pemerintah segera menyiapkan alternatif sumber air bersih yang lebih stabil dan tidak mudah tercemar.
Sementara itu, warga setempat berharap ada langkah konkret dari pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini. Beberapa di antaranya mengungkapkan bahwa mereka merasa sangat terbantu dengan kehadiran anggota DPRD yang langsung mendengarkan keluhan mereka.
Sebagai anggota DPRD, John Batafor menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan perbaikan sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Lembata.
Dengan adanya perhatian dari anggota DPRD dan pemerintah daerah, diharapkan masalah air segera diatasi, sehingga masyarakat Lembata dapat memperoleh air bersih yang aman dan layak digunakan tanpa harus khawatir akan kualitasnya.(tim/red/)