ENAM desa di Kecamatan Nagawutung mendapat bantuan paket sembako untuk kelompok anak penyandang Stunting. Bantuan itu diberikan oleh PT Cendana Indopearls.
Bantuan ini diberikan kepada sejumlah desa pesisir wilayah Nagawutung seperti Wuakerong, Duawutun, Riabao, Pasir Putih, Babokerong, dan Baobolak dari tanggal 12-13 Desember 2023
Sejumlah unsur lintas sektor seperti pihak Puskesmas Loang, Danramil 0624-07 Nagawutung, pemerintah desa dan masyarakat juga terlibat dalam kegiatan tersebut.
Aksi dari perusahaan mutiara ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Duawutun Petrus Agustinus Keraf dan Kepala Puskesmas Loang Fransiska Listiyanti Toja.
Petrus berujar, bantuan sembako itu ikut membantu pemerintah desa dan orang tua untuk memberikan asupan makanan yang sehat bagi anak-anak mereka.
Menurut dia, pemerintah punya anggaran untuk stunting, namun, jumlahnya tidak banyak, karena itu, suplai sembako tersebut dianggap bisa mengisi kekurangan menu makan yang selama ini dinilai kurang lengkap.
Ia juga mengingatkan para orang agar bisa menyediakan menu makana yang sehat supaya anak-anak mereka tidak tumbuh kerdil.
“Tanggungjawab bersama, orang tua jadi kunci urus anak di rumah tangga,” ujar Petrus Keraf.
Kepala UPTD Puskesmas Loang, Fransiska Listiyanti Toja juga mengaku terbantu dengan kerja kolaborasi dari PT Cendan Indopearls ini.
Fransiska menuturkan, upaya pengentasan kasus Stunting di Nagawutung masih menjadi perhatian serius pemerintah. Karena itu, partisipasi semua eleman lintas sektor sangat dibutuhkan.
Meski demikian, Fransiska mengaku bahwa, masalah Stunting di kecamatan Nagawutung yang awalnya berjumlah 56, kini menurun menjadi 39 kasus, dan dari total 18 desa di Nagawutung, dilaporkan ada tiga desa yang sudah zero.
Penurunan angka stunting ini menurut Fransiska sudah semakin baik berkat kerja sama lintas sektor, yang salah satunya melibatkan PT Cendana Indopearls.
“Dengan adanya Gelekat Naga bisa turun sampai 39, dan zero 6 (desa),” ujar Fransiska.
Mantan kapus Lemaau ini juga mengimbau agar semua orang tua yang anak-anaknya terkategori stunting harus mengerti pola asuh anak yang benar. Sebab, kalau hal itu tidak dipahami secara baik maka bantuan dari berbagai jenis dan sumber tidak akan punya efek yang baik terhadap tumbuh kembang anak.
“Sampai orang tuanya semua anak itu paham pola asuh yang benar, kasi PMT tapi kalau pulang tidak praktek untuk beri anak makan maka susah,” ungkap Fransiska.
Haris, salah satu pimpinan di perusahaan mutiara itu mengatakan, paket sembako yang mereka berikan itu antara lain, beras, susu, telur ayam, minyak gorang dan buah-buahan segar.
Menurut Haris, penyaluran sembako itu merupakan kepedulian perusahaan terhapad masalah stunting yang menimpa anak-anak di Lembata.
Dia mengatakan, pimpinan meraka di kantor pusat juga mendukung gerakan ini, karena, stunting menjadi masalah Nasional dan butuh pengentasan bersama.
Farm Manager PT Cendana Indoperals, Rebecca Jehans juga mengaku, bantuan sembako yang mereka berikan itu akan di hentikan kalau kasus stunting di enam desa sudah zero.
“Supaya anak-anak gemuk jangan kurus-kurus ya,” ungkap Rebecca.
Perempuan asal Inggris ini juga berjanji membuka dapur umum guna menyiapkan menu makanan untuk anak-anak stunting.
Menurut dia, keberadaan dapur umum dianggap efektif karena ada kader bayi balita dan orang puskesmas yang dinilai mampu mengatur cara masak dan pola makan yang baik pada anak-anak stunting.
Dalam waktu dekat, Rebecca juga berencana mengundang para kepala desa beserta kader bayi balita, dan pihak Puskesmas Loang untuk mengatur hal teknis terkait membuka dapur umum tersebut.
Ihwal penyaluran sembako itu, Rebecca berharap agar masing-masing orang tua juga bisa lebih semangat dan rutin memberikan asupan makanan yang sehat demi tumbuh kembang anak mereka.
Hadir dalam kegiatan itu, pihak Puskesmas Loang, Danramil Nagawutung, Kepala Desa Duawutun dan Riabao serta orang tua dari kelompok anak-anak stunting.(Red)