DEPUTI Perkoperasian Kemenkop dan UKM RI Ahmad Zabadi berjanji menolak usulan koperasi untuk membuka kantor cabang baru di luar wilayah NTT.
Menurut Ahmad, kalau koperasi mau buka kantor cabang di luar NTT akan membutuhkan biaya yang sangat mahal, termasuk pembiayaan perjalanan dinas para pengurusnya.
Dari 5,4 juta penduduk di NTT, Ahmad berharap, 10 persennya sudah menjadi anggota koperasi, maka pihaknya bisa memberikan ijin membuka kantor cabang di luar NTT.
Kalau ada koperasi yang buka cabang baru di luar NTT maka akan menimbulkan kerugian bagi daerah dan berpotensi menambah beban bagi koperasi tersebut.
Dirinya juga menyoroti sejumlah koperasi yang saat ini sudah miliki kantor cabang di luar NTT. Menurutnya, hal itu hanya dimanfaatkan untuk kesenangan para pengurusnya karena sering jalan-jalan dengan alasan melakukan supervisi dan pengawasan ke cabang-cabang yang terletak di berbagai wilayah di luar NTT.
“Biayanya jadi mahal, akibatnya penyaluran pembiayaan kepada anggota jadi lebih mahal. Karena ditanggung perjalanan manajemen itu,” terangnya dalam seminar peringatan HUT Kopdit Obor Mas ke-51 di lantai II kantor cabang utama Obor Mas Lewoleba, Kamis 16 November 2023.
Untuk saat ini, Ahmad tidak akan melayani usulan membuka kantor cabang di provinsi lain. Dirinya sangat hati-hati karena keputusan memberikan ijin berkaitan dengan hajat hidup ribuan anggota koperasi.
“Gak usah keluar dulu dari NTT karena bukan saja merepotkan kami tetapi sebenarnya itu merugikan daerah dan akan menambah beban bagi koperasi. Jangan cepat tergoda karena koperasi tetangga sudah punya cabang di seluruh Indonesia, itu justru yang senang hanyalah para pengurusnya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong agar Inkopdit melakukan audit terhadap koperasi yang miliki banyak kantor cabang di luar wilayah NTT.(Red)