LEMBATA – Anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat meminta para nelayan di kabupaten Lembata membangun ekosistem bisnis hulu-hilir untuk. Tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan nelayan.
Julie mengaku, para nelayan di Lembata belum maksimal memanfaatkan potensi laut sehingga hasil tangkapan belum mampu mencukupi permintaan pasar berskala besar.
Guna mendukung ekosistem bisnis itu, pemerintah akan didorong memberi bantuan alat tangkap, juga stimulus berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah dan mendukung pembentukan koperasi nelayan.
Politisi Partai Nasdem ini menjelaskan bahwa ekosistem bisnis yang dimaksud, merupakan jembatan penghubung antara hulu usaha yakni hasil tangkapan nelayan dengan sektor hilir yakni pangsa pasar.
Hal ini dikatakan Julie Sutrisno Laiskodat saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Perkarantinaan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kabupaten Lembata di Hotel Anisa, Lewoleba, Rabu (1/3/2023).
“Contoh ikan, rumput laut. Dari potensi yang ada ini bagaimana masyarakat bisa sejahtera. Sejahtera ini berarti ada yang namanya hilir itu adanya pangsa pasar. Tapi kebutuhan pangsa pasar apa? apakah ikan yang pakai bom? atau ikan yang grad berapa lalu seperti apa? pakai utuh fresh atau kah yang sudah frozen?,” kata Julie.
Dia menambahkan, jika disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar yang ada, maka secara kuantitas, nelayan tidak bisa lagi mengandalkan penangkapan secara tradisional.
“Berarti di tengahnya ini yang mesti intervensi semuanya. Etos kerja di dalam, nelayan. Lalu kemudian pemerintah. Contoh mereka ini sekarang rata-rata pakai tradisional. Sedangkan kita pangsa pasar ini kebutuhannya sekian. Nggak mungkin tradisional lagi. Mesti kapalnya, caranya sudah tidak bisa tradisional lagi,” imbuhnya.
Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, Julie juga menghendaki agar sudah saatnya keluarga nelayan terutama ibu rumah tangga, harus bisa memproduksi produk turunan hasil perikanan dan kelautan seperti ikan dan rumput laut.
“Kan Pak Jokowi minta supaya and product agar uangnya lebih besar. Berarti contoh ikan. Bagaimana daging ikan ini bisa menjadi abon ikan, iya kan? tepung ikan dan lain-lain. Lalu kemudian rumput laut menjadi snack rumput laut dan lain-lain,” ucap Ketua Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur ini.
Julie mengatakan bahwa semua gagasan ekosistem bisnis perikanan ini harus mendapatkan intervensi dari pemerintah, selain, kemauan yang kuat dan etos kerja dari nelayan.
“Memang kalau dari pemerintah, kami mempunyai anggaran yang terbatas. Makanya KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) kami perjuangkan supaya ada dana KUR murah untuk supaya mereka, koperasi-koperasi dibentuk,” ucapnya.
“Karena gini saya juga nggak mau, orang membeli ikan kita karena perorangan, lalu harga sendiri pun jadi murah. Tidak ada yang koordinir. Saya selalu mendorong supaya petani juga bentuk koperasi, nelayan juga bentuk koperasi,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti ratusan nelayan di Kabupaten Lembata dan pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan.(Red)