Pertamina Siap Audit SPBU Tanah Merah, Kasat Reskrim Bongkar Praktik Kotor BBM Subsidi

AROMA permainan kotor di balik distribusi BBM subsidi di Lembata akhirnya mulai tercium tajam. Kasat Reskrim Polres Lembata, Muhammad Ciputra Abdin, membenarkan bahwa Pertamina Labuan Bajo akan mengaudit SPBU milik PT Ema Pia Senaren yang berlokasi di Tanah Merah, Lembata.

Langkah audit itu bukan tanpa alasan. Saat melakukan sidak langsung ke lokasi SPBU tersebut, Kasat Ciputra justru menemukan pemandangan yang tak biasa, para pelangsir dan pengantri BBM subsidi jenis Pertalite bebas berkeliaran, seolah tanpa kendali.

Saat itu, Kasat Ciputra menemukan sendiri, banyak pelangsir dan pengantri yang isi BBM, lalu langsung memindahkan ke jeriken untuk dijual eceran di pinggir jalan.

Yang lebih miris lagi, mereka bahkan berani antre berkali-kali dalam satu hari, dengan mulus karena adanya praktik ‘uang pelicin’ kepada pemegang nosel SPBU. Besarannya bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 per pengisian. Uang kecil itu, ternyata menjadi pelumas bagi bisnis gelap yang merugikan rakyat kecil.

Dalam sidak itu, Ciputra juga memergoki langsung pelangsir yang tengah memindahkan Pertalite dari tangki motor dan mobil ke jerigen. Saat ditanya, mereka tanpa ragu mengaku bahwa BBM itu akan dijual kembali per botol dengan harga jauh lebih mahal.

Kasat Ciputra sempat meminta manajer SPBU PT Ema Pia Senaren agar segera menghentikan praktik kotor tersebut. Namun, jawaban yang diterima justru menambah heran.

“Dia bilang tidak bisa berbuat banyak karena sudah tidak lagi menjabat sebagai manajer SPBU itu,” ungkap Kasat Ciputra kepada katawarga.id Senin 29 September 2025.

Kini, rencana audit terhadap SPBU Ema Pia Senaren sudah dalam tahap koordinasi.

“Rencana audit SPBU Tanah Merah sudah koordinasi dengan Pertamina Labuan Bajo. Nanti mereka yang tentukan waktu turun bersama,” jelas Ciputra.

Namun, di tengah langkah audit ini, Kasat Ciputra menegaskan bahwa kondisi BBM di Lembata sudah sangat pelik dan menjadi masalah serius.

“Siapa pun yang main-main dalam urusan BBM subsidi, pasti kami tindak. Tidak ada yang kebal hukum,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ciputra juga mengungkap adanya dugaan keterlibatan oknum pengusaha yang menggunakan BBM subsidi untuk proyek-proyek pribadi.

“Saya sudah perintahkan tim ke lapangan untuk menelusuri dugaan permainan itu. Kalau ada yang ketangkap, pasti diproses tegas,” tegasnya.

Pernyataan keras Kasat Reskrim Polres Lembata ini menjadi tamparan keras bagi oknum-oknum nakal yang selama ini bermain di balik layar distribusi BBM subsidi.

Kini, publik menanti langkah nyata Pertamina dan aparat penegak hukum untuk membongkar siapa saja yang selama ini menikmati “manisnya” BBM subsidi di atas penderitaan rakyat kecil.

Sementara itu, Gans Huar Noning, salah satu Penanggung Jawab SPBU milik PT Ema Pia Senaren ketika dikonfirmasi katawarga.id belum memberikan jawaban.(*)