LEMBATA – Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian meminta masyarakat untuk mewaspadai aliran lahar dingin dan mengantisipasi terjadinya longsor di sekitar lereng gunung.
Informasi ini disampaikan Ara Kian pada Minggu (25/12) sore akibat hujan lebat yang terjadi sejak Sabtu 24-25 Desember 2022 di lereng gunung Ile Lewotolok.
“Potensi hujan lebat di puncak bisa memicu aliran lahar dari gunung, antisipasi juga terhadap gerakan tanah di seputaran lereng gunung akibat intensitas tinggi curah hujannya,” kata Ara Kian.
Menurut Ara Kian, tumpukan material lava akibat letusan gunung Ile Lewotolok masih sangat banyak karena itu beberapa desa di wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur musti mewaspadai hal ini. Apalagi di dua kecamatan tersebut terdapat beberapa kali bekas tanah longsor akibat Badai Seroja.
“Terkhusus wilayah terdampak Timu dan Timur Laut tetap waspada terhadap banjir melalui jalur aliran lava kemarin, karena tumpukan material lava cukup banyak di atas,” sebut Ara Kian.
Terhadap ini, PPGA Ile Lewotolok mengeluarkan rekomendasi, diantaranya ;
(1) Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh (02 November 2022) tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok tetap pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
(2) Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga), direkomendasikan agar Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah, radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.
(3) Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas ari bagian Timur puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok
(4) Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(5) Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan.
(6) Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ile Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
(7) Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
(8) Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolog di Bandung.(Redaksi)