MANEJER Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ile Ape, Kabupaten Lembata, Frans Huar memberikan klarifikasi terkait pernyataan yang dia sampaikan melalui katawarga.id pada Rabu 14 Agustus 2024 pagi terkait kuota BBM Subsidi jenis Pertalite di SPBU Waijarang dan Balauring.
Dalam keterangan itu, Frans mengatakan bahwa kuota harian Pertalite yang diberikan Pertamina untuk ditebus oleh SPBU Waijarang dan Balauring masing-masing-masing 5 ton.
Menurut dia, kuota Pertalite di SPBU Waijarang dan Balauring sudah sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh Pertamina. Sehingga pernyataan sebelumnya mengenai kuota harian di dua SPBU sebanyak 10 ton itu tidak benar dan musti diluruskan.
“Kita klarifikasi, jadi kuota harian Pertalite untuk tiga SPBU bervariasi. Ile Ape 10 ton per hari, sementara Waijarang dan Balauring masing-masing hanya 5 ton sehingga kami musti luruskan,” ujarnya, Rabu 14 Agustus 2024 sore.
Frans juga berujar, klarifikasi yang dia lakukan ini semata-mata demi kebaikan antara sesama mereka sebagai mitra kerja.
Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa mereka tidak sedang menuding pihak SPBU Waijarang dan Balauring ikut menyebabkan BBM Subsidi menjadi langka. Namun, kelangkaan itu semata-mata terjadi karena ulah para pelangsir.
“SPBU Waijarang dan Balauring itu bagian dari mitra kerja kami, itu semua semata-mata karena keliru dan kami luruskan saat ini,” tandasnya.
Pihak SPBU Ile Ape juga mengungkapkan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna memastikan penyaluran BBM subsidi yang adil dan tepat sasaran, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Dengan klarifikasi ini, Manajer Pelaksana Harian SPBU Ile Ape itu berharap agar masyarakat menjadi lebih tenang dan memahami situasi yang sebenarnya terkait distribusi BBM subsidi di SPBU Waijarang dan Balauring.(Tim-Redaksi/)