MENJELANG peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, semangat kebersamaan dan kepedulian lingkungan terus ditekankan oleh berbagai pihak di seluruh penjuru negeri. Salah satunya terlihat dari upaya PT Cendana Indopearls yang melakukan penanaman mangrove di Pesisir Desa Merdeka, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Kamis 25 Juli 2024 pagi.
Perusahaan yang bergerak dalam industri budidaya kerang mutiara di Indonesia ini, telah melakukan inisiatif penting dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat perlindungan terhadap ekosistem pesisir dan membangun kembali keseimbangan alam yang terganggu.
Penanaman mangrove di Desa Hadakewa bukan hanya sekadar kegiatan restorasi, tetapi juga merupakan strategi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar wilayah operasional PT Cendana Indoperals.
Mangrove dipilih karena memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian habitat laut, melindungi pantai dari abrasi, serta menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, camat Lebatukan serta puluhan karyawan dan Kepala Desa Merdeka, PT Cendana Indopearls turut membangun kesadaran akan pentingnya konservasi mangrove sebagai pelindung alami pantai yang vital.
Menurut Haris Foeh, Side Manager PT Cendana Indopearls, penanaman ratusan anakan mangrove itu tidak hanya sebagai upaya restorasi ekosistem yang rusak, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
“Kami berharap aksi ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga memberikan warisan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Mangrove, menurut dia, tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal berbagai spesies biota laut, tetapi juga membantu melindungi pantai dari abrasi dan badai.
Upaya konservasi lingkungan PT Cendana Indopearls ini mendapat sambutan baik dari Pemerintah Kabupaten Lembata dan Pemerintah Desa setempat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata, Hadi Umar memberi apresiasi kepada PT Cendana Indoperals karena sudah dan sedang memberi perhatian positif terhadap lingkungan.
Hadi mengaku, upaya konservasi yang digagas PT Cendana Indoperals ini juga merupakan salah satu kerja praktis dalam mendukung pelestarian alam di Lembata yang selama ini menjadi salah satu agenda pembangunan pemerintah kabupaten.
“Isu lingkungan menjadi agenda pemerintah sehingga yang dilakukan PT Cendana Indoperals ini sungguh membantu,” terangnya.
Plt Camat Lebatukan, Hans Pala juga memberi apresiasi terhadap tekad dan kerja praktis yang dilakukan perusahaan budidaya kerang mutiara itu.
“Ini langkah bagus, selain konsen dibidang budidaya, mereka juga sangat peduli dengan lingkungan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, PT Cendana Indopearls (PT CIP) adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang telah didirikan di Indonesia sejak tahun 1994. PT CIP merupakan perusahaan milik sebuah perusahaan di Australia yang bernama Atlas South Sea Pearl Ltd adalah semacam perusahaan Tbk atau Public Company dan terdaftar di Bursa Efek Australia (Australian Stock Exchange). PT CIP bergerak dalam bidang Penangkaran Kerang Mutiara dan Budidaya Mutiara, suatu kegiatan yang ramah lingkungan atau “Environmentally Sustainable/Friendly Development” dan tidak mengambil hasil kekayaan alam melainkan menghasilkan sendiri bibit anakan Kerang dengan cara memisahkan induknya di laboratorium (hatchery) yang kemudian dipelihara di laut untuk dapat menghasilkan mutiara.
PT CIP pada awal berdiri tahun 1993, membangun suatu proyek budidaya mutiara di Selat Semau, daerah Kupang Nusa Tenggara Timur dan terus berkembang sampai dengan sekarang. Cabang PT CIP tersebar di wilayah Indonesia yaitu Penyabangan-Bali, Pulau Pungu-NTT, Alor-NTT, Lembata-NTT, Alyui-Raja Ampat, Banyubiru-Jawa Timur.(Redaksi/)