KATAWARGA.ID – Dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dan Forum Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) Lembata memfasilitasi peningkatan ketangguhan masyarakat melalui pembekalan Keluarga Tangguh Bencana (KATANA).
Pembekalan KATANA dilaksanakan secara serempak pada tanggal 26 April 2024 di 19 lokasi di Kota Lewoleba, dan dihadiri oleh 473 keluarga. Pembekalan ini difasilitasi oleh tim fasilitator gabungan dari Plan Indonesia, BPBD Lembata, dan Forum PRB Lembata.
Secara bersamaan, Plan Indonesia melalui Program Implementation Area (PIA) Lembata menyiapkan paket tas siaga bencana yang berisi Map Folder untuk penyimpanan dokumen berharga, paket P3K, senter mini dengan flashlight sebagai lampu emergency, dan peluit dengan tingkat desibel suara hingga 120dB.
Selain mendistribusikan Tas Siaga kepada 473 keluarga peserta kegiatan, staf Plan Indonesia juga akan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang penggunaan Tas Siaga bencana.
“Plan Indonesia mendukung penuh upaya-upaya untuk kesiapsiagaan masyarakat Lembata. Melalui kolaborasi ini, kami berharap pengetahuan dan kesiapsiagaan keluarga terkait ancaman bencana dan prosedur penyelamatan diri dan keluarga di situasi darurat akan meningkat,” ungkap Erlina Dangu, Manager PIA Lembata.
Andris Koban, Kepala Pelaksana Harian BPBD Lembata yang dihubungi melalui telekonfrensi menyampaikan apresiasi yang besar terhadap upaya ini.
Andris menegaskan, BPBD Kabupaten Lembata mendukung penuh kegiatan ini dengan melibatkan secara langsung staf-staf BPBD sebagai fasilitator kegiatan pembekalan KATANA tersebut.
“HKB adalah momentum untuk kita refleksi dan mengasah kesiapsiagaan kita. Staf BPBD akan berkolaborasi dengan tim dari Plan Indonesia dan Forum PRB di semua titik kegiatan. Diharapkan dengan kolaborasi ini, kita bisa mencapai tujuan bersama yaitu lembata yang tangguh bencana,” ujar Andris.
Andris juga menjelaskan, pembekalan KATANA pada peringatan HKB ini menggunakan pendekatan Basis Tangguh Bencana (Batana). Batana adalah metode yang dicetuskan oleh pemerintah daerah kabupaten lembata, dimana pendekatan dilakukan pada ruang lingkup yang lebih kecil.
“Kita bagi lagi dari satu desa atau kelurahan jadi satu basis yang terdiri dari 10 Keluarga. Diharapkan dengan merampingkan ruang lingkup peningkatan kapasitas keluarga, tangguh bencana menjadi lebih efektif. Ini adalah ide dari Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata, dan untuk pertama kalinya disimulasikan melalui kegiatan ini,” terang Andris.
Tentang Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB)
Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) pertama kali dicetuskan pada tahun 2017. Adapun pilihan tanggal 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana dilatarbelakangi 10 tahun ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang jatuh pada 26 April 2017.
Undang-undang ini sangat penting karena telah melahirkan berbagai legislasi, kebijakan dan program pemerintah yang mendukung kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai titik awal perubahan paradigma dan mengubah cara pandang menyikapi bencana yang semula respon menuju paradigma pengurangan risiko bencana.(Rilis Plan Indonesia/Alfred Ike Wurin/Redaksi/)