KETUA Komisi Wasit Askab PSSI Kabupaten Lembata Yos Raya Langoday menarik semua tim wasit yang selama ini memimpin turnamen bola kaki Wanted Cup V di Kabupaten Lembata.
Ditariknya semua wasit ini didiga kuat karena Yos Raya Tersinggung dengan surat yang dikeluarkan Ketua Askab PSSI Kabupaten Lembata Linus Beseng.
Dalam suratnya pada Rabu 1 November 2023 itu, Linus Beseng meminta agar Yos Raya menugaskan wasitnya untuk memimpin pertandingan pada fase knock out Wanted Cup 2023.
Ada sejumlah poin normatif yang ditulis Linus Beseng dalam surat tersebut, diantaranya, meminta agar Yos Raya menugaskan wasit yang punya jam terbang, pengalaman dan lisensi yang lebih tinggi.
Menanggapi hal ini, dihari dan tanggal yang sama, Yos Raya mengeluarkan surat penarikan semua wasit yang sudah memimpin pertandingan sejak babak penyisihan.
Pada surat itu, Yos Raya mengaku tidak puas dengan surat yang dikeluarkan oleh Linus Beseng ihwal permintaan penugasan wasit untuk memimpin pertandingan pada fase knock out hingga partai grand final sesuai permintaan pihak penyelenggara.
Ujung dari hal itu, Yos Raya akhirnya menarik semua perangkat wasit yang sudah ditugaskan untuk memimpin pertandingan pembuka babak 16 besar.
Sengkarut di tubuh Askab PSSI Kabupaten Lembata ini mendapat sorotan dari IKA Wanted selaku penyelanggara turnamen Wanted Cup tahun 2023.
Menurut Ketua IKA Wanted, Agustinus D Making, keputusan ketua komisi wasit Askab PSSI kabupaten Lembata dengan menarik semua wasti dalam pertandingan merupakan citra buruk dan kemunduran dari organisasi sekelas Askab PSSI Kabupaten Lembata.
Bagi dia, sejak turnamen Wanted Cup I hingga IV, semuanya berjalan hingga sukses tanpa ada masalah seperti yang terjadi saat ini.
Selaku tuan rumah Wanted Cup V, Agustinus mengaku dirugikan dengan keputusan ketua komisi wasit Yos Raya Langoday yang dinilai tidak adil.
“Masa tarik semua wasit saat lima menit menjelang kick off babak penyisihan, kasihan dan kami dirugikan,” katanya.
Buntut dari polemik ini, IKA Wanted berencana menggunakan jasa wasit dari luar wilayah Lembata.
Mereka juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab PSSI Lembata, dan sesuai petunjuk dari Asprov PSSI NTT, diperbolehkan untuk mendatangkan wasit dari luar.
“Kalau perwasitan dengan sikap begini, maka kami juga sudah koordinasi dengan Askab, dan Askab sudah koordinasi dengan Asprov minta petunjuk, dan kalau disini tidak ada titik temu maka panitia cari dari luar, dari kabupaten lain, ini proses yang sedang kita lakukan,” ungkapnya kesal.
Kendati demikian, Agustinus memastikan bahwa satu-satunya turnamen sepak bola terakbar di pulau Lomblen ini akan tetap dilanjutkan hingga usai.
Dia pun berharap, semua klub di fase knock out, jangan terpengaruh dengan polemik wasit yang terjadi saat ini.
“Kami tetap berupaya pertandingan sampai selesai, harus ada juaranya dari 1 sampai IV,” sebutnya.
Sementara itu, ketua Askab PSSI kabupaten Lembata melalui Komisi Pertandingan Kader Paokuma menjelaskan, permintaan penugasan wasit dari Askab PSSI Lembata tersebut berdasarkan surat permohonan dari Panitia Penyelenggaran turnamen Wanted Cup V sesuai kesepakatan dalam rapat evaluasi bersama ke-16 tim, dan semua unsur pertandingan termasuk wasit.
Menurut Kader, dalam surat ketua Askab PSSI Lembata terkait syarat perwasitan tersebut hanya bersifat normatif dan tidak musti disikapi dengan menarik semua wasit yang selama ini sudah ditugaskan memimpin pertandingan.
“Karena tidak ada syarat-syarat krusial disitu, lagian semua tim minta agar wasit harus tegas dan itu juga sesuai TM,” ucapnya.
Selain itu, Kader juga mengaku, selama pertandingan babak penyisihan, ada begitu banyak protes sehingga pihak penyelenggara meminta agar di fase knock out musti dipimpin oleh wasit yang punya ketegasan, jam terbang dan lisensi tinggi, dan itu sah-sah saja mengingat tensi pertandingan di fase gugur sangat tinggi.
“Apalagi yang berwenang menugaskan penempatan wasit dalam pertandingan adalah komite perwasitan yang berada di luar struktur penyelenggara,” tambahnya.
Meski begitu, Kader menjamin bahwa turnamen sepak bola Wanted Cup 2023 ini tetap berjalan hingga partai final.
Kader juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab PSSI Lembata dengan Asprov PSSI NTT untuk meminta petunjuk perihal wasit Lembata yang mogok pimpin pertandingan.
“Askab bertekad turnamen akan jalan sampai selesai, karena ini sudah jadi agenda tetap Askab,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Komisi Wasit Askab PSSI Lembata Yos Raya Langoday ketika dikonfirmasi katawarga.id pada Kamis 2 November 2023 mengaku bahwa surat yang dia keluarkan adalah menjawabi surat dari Ketua Askab PSSI Lembata, Linus Beseng.
Hingga saat ini, Yos Raya mengaku masih menunggu panggilan dari ketua Askab PSSI Lembata Linus Beseng.
“Surat itu menjawabi surat ketua Askab ama. Saya masih tunggu dipanggil ketua Askab dari kemarin. Maaf saya tidak bisa mendahului ketua etikanya begitu,” tulis Yos Raya melalui pesan WhatsApp.(Red)