PULUHAN wasit yang memimpin turnamen bola kaki Wanted Cup ke V di Kabupaten Lembata mogok. Mereka memilih tidak memimpin pertandingan pada babak 16 besar di turnamen tersebut.
Mogoknya puluhan wasit ini diduga karena tersinggung dengan surat yang dikeluarkan oleh Askab PSSI Lembata kepada Komisi Wasit Askab PSSI Lembata terkait permintaan penugasan wasit dalam memimpin pertandingan pada fase knock out.
Dalam suratnya, Rabu 1 November 2023 itu, Ketua Askab PSSI Lembata Linus Beseng meminta Ketua Komisi Wasit Askab PSSI Lembata Yos Raya Langoday untuk menugaskan wasit yang punya pengalaman, jam terbang, dan lisensi yang lebih tinggi untuk memimpin pertandingan dari babak 16 besar hingga partai final.
Menanggapi surat Ketua Askab PSSI Kabupaten Lembata itu, di hari dan tanggal yang sama, Ketua Komisi Wasit Askab PSSI Lembata Yos Raya Langoday mengeluarkan surat penarikan semua wasit yang selama ini memimpin pertandingan pada turnamen Wanted Cup ke V.
Pada surat itu, Yos Raya mengaku tidak puas dengan surat yang dikeluarkan oleh Ketua Askab PSSI Kabupaten Lembata ihwal permintaan penugasan wasit untuk memimpin pertandingan pada fase knock out hingga partai grand final.
Bahkan, Yos Raya mengaku bahwa kriteria dan syarat yang diminta oleh Askab PSSI Lembata terkait penugasan wasit tersebut tidak bisa mereka penuhi sehingga dirinya menarik semua perangkat wasit yang sudah ditugaskan untuk memimpin pertandingan.
Ketua Askab PSSI Kabupaten Lembata melalui Komisi Pertandingan Kader Paokuma menjelaskan, permintaan penugasan wasit dari Askab PSSI Lembata tersebut berdasarkan surat permohonan dari Panitia Penyelenggaran turnamen Wanted Cup V sesuai kesepakatan dalam rapat evaluasi bersama ke-16 tim, dan semua unsur pertandingan termasuk wasit.
Menurut Kader, semestinya komisi wasit tidak harus menarik semua tim wasitnya dengan alasan ketidakpuasan, karena dalam surat Askab PSSI tersebut, penjelasan terkait permintaan penugasan wasit hanya bersifat normatif.
“Karena tidak ada syarat-syarat krusial disitu, lagian semua tim minta agar wasit harus tegas dan itu juga sesuai TM,” kata Kader Paokuma.
Bukan hanya itu, Kader juga mengaku, selama pertandingan babak penyisihan, ada begitu banyak protes sehingga pihak penyelenggara meminta agar di fase knock out musti dipimpin oleh wasit yang punya ketegasan, jam terbang dan lisensi tinggi, dan itu sah-sah saja, apalagi yang berwenang menugaskan penempatan wasit dalam pertandingan adalah komite perwasitan yang berada di luar struktur penyelenggara.
“Karena tensi pertandingan tinggi karena sudah masuk knock out maka harus ada wasit yang tegas, hanya itu yang diminta,” ujarnya.
Meski begitu, Kader menjamin bahwa turnamen sepak bola Wanted Cup 2023 ini tetap berjalan hingga partai final.
Kader juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab PSSI Lembata dengan Asprov PSSI NTT untuk meminta petunjuk perihal wasit Lembata yang mogok pimpin pertandingan.
“Askab bertekad turnamen akan jalan sampai selesai, karena ini sudah jadi agenda tetap Askab,” tambahnya.
Sementara itu, Ketu IKA Wanted Agustinus D Making mengaku kecewa dan dirugikan dengan keputusan yang dibuat ketua komite wasit Yos Raya Langoday.
Agustinus mengatakan, keputusan Yos Raya Langoday untuk menarik semua tim wasit adalah bukti kemunduran lembaga sekelas Askab PSSI Lembata.
Pasalnya, sejak turnamen Wanted Cup I hingga IV, komisi wasit dan atau Askab PSSI Lembata tidak pernah menemukan masalah atau bermasalah seperti sekarang.
Buntut dari polemik ini, Agustinus bersama semua pengurus IKA Wanted berencana menggunakan jasa wasit dari luar wilayah Lembata.
Pihaknya juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Askab PSSI Lembata, dan sesuai petunjuk dari Asprov PSSI NTT, diperbolehkan untuk mendatangkan wasit dari luar.
“Kalau perwasitan dengan sikap begini, maka kami juga sudah koordinasi dengan Askab, dan Askab sudah koordinasi dengan Asprov minta petunjuk, dan kalau disini tidak ada titik temu maka panitia cari dari luar, dari kabupaten lain, ini proses yang sedang kita lakukan,” ungkapnya kesal.
Kendati demikian, Agustinus memastikan bahwa satu-satunya turnamen sepak bola terakbar di pulau Lomblen ini tetap dilanjutkan hingga usai.
Dia berharap, klub yang masuk pada fase knock out ini jangan terpengaruh dengan polemik wasit yang terjadi saat ini.
“Kami tetap berupaya pertandingan sampai selesai, harus ada juaranya dari 1 sampai IV,” sebutnya.
Terpisah, Ketua Komisi Wasit Askab PSSI Lembata Yos Raya Langoday ketika dikonfirmasi katawarga.id pada Kamis 2 November 2023 mengaku bahwa surat yang dia keluarkan adalah menjawabi surat dari Ketua Askab PSSI Lembata, Linus Beseng.
Hingga saat ini, Yos Raya mengaku masih menunggu panggilan dari ketua Askab PSSI Lembata Linus Beseng.
“Surat itu menjawabi surat ketua Askab ama. Saya masih tunggu dipanggil ketua Askab dari kemarin. Maaf saya tidak bisa mendahului ketua etikanya begitu,” tulis Yos Raya melalui pesan WhatsApp.(Red)
terimakasih infonya menarik