LEMBATA – Seorang nasabah Bank NTT di Kantor Cabang Lewoleba, Rosi Leonardus, mengaku kehilangan uang di tabungan Bank NTT sebanyak Rp21.056.383
“Tadi pagi, karena saya mau ambil uang di ATM ditolak, karena dana anda tidak cukup, mau ambil Rp500.000 untuk keperluan makan minum, uang tinggal Rp128.000 saja,” ungkap Rosi Leonardus kepada katawarga.id di Lewoleba, Jumat 22 September 2023.
Rosi menuturkan, di hari Selasa 19 September 2023, dia melakukan penarikan uang disalah satu ATM Bank NTT di Kota Lewolaba sebanyak Rp500.000 dengan menyisakan saldo di rekeningnya sebesar Rp21.184.383.
Namun di hari Jumat 22 September 2023 sekitar pukul 10.00 WITA, ketika Rosi kembali melakukan penarikan, transaksi tidak bisa dilakukan karena saldo rekeningnya tersisa Rp128.000.
“Di tanggal 19 kemarin juga saya tarik Rp500.000 dan saldonya Rp21.184.383 tapi tadi pagi waktu mau tarik tidak bisa karena saldo sudah kurang jauh menjadi Rp128.000,” ujar Rosi dengan nada kecewa.
Setelah mengetahui saldo rekeningnya berkurang, Rosi langsung ke kantor Bank NTT Cabang Lewoleba dan menemui salah satu Teler.
Teler Bank NTT tersebut mengatakan bahwa, raibnya uang puluhan juta milik Rosi itu karena sudah ditransfer menggunakan Mobile Banking ke rekening lain.
Mendengar hal itu, Rosi naik pitam dan sempat ribut di dalam kantor Cabang Bank NTT Lewoleba. Dia mengaku, dirinya tidak pernah mentransfer semua uangnya ke rekening lain, karena uang itu sudah disiapkan untuk biaya kuliah anaknya di salah satu perguruan tinggi Kota Malang.
Ia juga mengaku sempat menemui salah satu pegawai Bank NTT lagi dan menyampaikan permasalahan tersebut. Pihak bank juga sudah mencetak rekening koran miliknya dan berjanji untuk melacak aliran uang.
Kepada Rosi, pihak kantor Cabang Bank NTT Lewoleba memutuskan untuk berkonsultasi dengan kantor pusat Bank NTT di Kupang sebelum mengambil keputusan.
“Saya sangat kecewa, saya macam orang gila di kantor tadi, sampai teriak teriak,” ucapnya kesal.
Pegawai dengan golongan kecil di Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Lembata ini menilai, manajemen Bank NTT tidak becus melindungi dan menjaga tabungan para nasabah.
Bahkan, dia menduga, ada permainan di Bank NTT sehingga uang puluhan juta miliknya raib dalam sekejap.
“Saya curiga, ada permainan, nasabah tidak bisa yakin kalau modelnya begini,” ungkapnya kecewa.
“Rekening koran sudah kita minta mereka print, ada datanya disana,” tambahnya.
Rosi bersama istrinya juga berencana melaporkan masalah ini ke Polres Lembata.
Sementara itu, Wakil Manajer Bank NTT Cabang Lewoleba Damianus PA ketika dikonfirmasi wartawan enggan memberi keterangan secara detail.
Damianus hanya mengatakan bahwa, saat ini, pihaknya berupaya untuk menelusuri riwayat transaksi dari rekening Rosi.
“Kita telusuri ini karena transaksi menggunakan kanal digital mobile banking,” ujar singkat Damianus.(Red)