No Result
View All Result
SEBENTAR lagi, deru mesin penghampar aspal akan memecah kesunyian jalan terjal di Kecamatan Adonara Barat. Jalan yang selama puluhan tahun hanya dikenal sebagai lorong sengsara menuju Woloklibang, Ile Pati, hingga Demon Dei, kini bersiap berganti wajah.
Dulu, medan jalan itu begitu menakutkan. Tanjakan curam diapit tebing terjal, licin dan penuh batu besar, siap menguji nyali siapa saja yang berani melintas. Saat musim hujan, jalur ini berubah jadi neraka kecil: becek, licin, rawan longsor, dan tak jarang membuat warga terkurung di desa sendiri.
Keluhan bukan hanya datang dari petani yang harus berpeluh menenteng karung kopi, cengkeh, vanili, mete, hingga pinang. Anak-anak sekolah dasar di Desa Demon Dei pun ikut jadi korban keterisolasian. Setiap pagi, mereka harus berangkat lebih awal, menapaki jalan kaki di tanjakan berbatu menuju sekolah di punggung bukit. Musim hujan? Celana mereka harus digulung, sebab kali kecil yang melintang mesti diseberangi dengan kaki basah.
“Biasanya jalan kaki makan waktu lama. Jalan buruk sekali, banyak batu besar, musim hujan lebih sengsara lagi,” tutur Emerensiana Martina Barek, guru SD di Demon Dei, dengan wajah lega saat ditanya soal kabar hotmiks yang segera masuk.
Bagi Emerensiana, kabar proyek peningkatan jalan dari Hurung–Ile Pati–Demon Dei adalah hadiah yang tak ternilai.
“Kalau jalan sudah beraspal, kami dan anak-anak tidak lagi buang waktu di jalan. Sekolah bisa mulai lebih cepat, kami tidak lagi tergesa gesa sebelum masuk kelas,” ujarnya penuh harap.
Kabar baik itu datang dari proyek jalan nasional yang didanai APBN 2025. PT Kurnia Mulia Mandiri sebagai kontraktor pelaksana sudah menuntaskan progres 20 persen per 25 Agustus lalu.
Kepala Cabang perusahaan, Dedy Aryanto, memastikan bahwa minggu kedua September, aspal panas pertama akan digelar sepanjang 3 kilometer.
“Seluruh material dan alat berat sudah siaga,” ungkap Dedy.
Untuk saluran air dan bahu jalan juga tengah disiapkan, dengan melibatkan tenaga kerja lokal.
“Kami targetkan sebelum 31 Desember 2025, seluruh 10 kilometer jalan ini sudah rampung,” tegas Dedy.
Bagi warga Adonara Barat, proyek ini bukan sekadar infrastruktur. Ia adalah urat nadi baru yang selama ini terputus.
Dengan jalan mulus, hasil bumi bisa lebih cepat masuk pasar, anak sekolah bisa lebih cepat sampai kelas, guru bisa lebih tenang mengajar, dan akses antar desa tak lagi sesulit dulu.
Kini, roda proyek sudah bergulir. Pulau Adonara tengah menanti gebrakan aspal panas yang siap menghapus jejak isolasi. Jalan Hurung–Ile Pati–Demon Dei sebentar lagi bukan jadi kisah derita, melainkan jalan harapan yang didesain berkualitas oleh PT Kurnia Mulia Mandiri.(*)
No Result
View All Result