KEJAKSAAN Negeri (Kejari) Lembata terus mendalami dugaan korupsi dalam penyaluran dana Bantuan Sosial (Bansos) Perabotan Rumah Tangga bagi korban banjir bandang di Kabupaten Lembata. Fokus penyelidikan kini mengarah pada vendor penyedia perabotan rumah, yang diduga terlibat dalam penyimpangan penggunaan anggaran bansos.
Dugaan korupsi bantuan isi hunian tetap masyarakat pasca bencana banjir bandang ini mulai terkuak setelah beberapa warga Desa Waimatan di hunian Tanah Merah mengeluhkan kekurangan barang dari vendor yang telah berlangsung sekitar satu tahun lamanya.
Bantuan ini diberikan kepada 686 kepala keluarga dari total 700 kelompok penerima manfaat yang didata. Mereka tersebar di tiga pemukiman relokasi yakni Tanah Merah, Podu dan Waisesa.
Penyidik Kejaksaan Negeri Lembata juga sudah memeriksa 300 warga di Perumahan Tanah Merah. Rencananya, 400 warga lainnya yang masuk kelompok penerimaan Bansos tersebut pun akan diperiksa.
Dari pemeriksaan itu menunjukkan adanya indikasi kuat keterlibatan pihak vendor dalam penyimpangan bantuan ini.
“Beberapa fakta mengarah pada dugaan kalau vendor itu tidak menyalurkan bantuan sesuai ketentuan. Karena dari 700 KK penerima, masih ada yang belum dapat sampai sekarang,” ujar salah satu sumber yang tidak ingin namanya ditulis, Jumat 14 Februari 2025.
Tak hanya itu, sumber ini juga mengaku bahwa ditemukan ketidaksesuaian antara jumlah dan kualitas barang yang diterima oleh para korban bencana dengan yang seharusnya disalurkan.
Bahkan, dia pun menduga, ada dugaan markup harga serta indikasi KKN antara vendor dan pihak tertentu sehingga mesti menjadi perhatian serius tim Penyidik Kejaksaan Negeri Lembata.
Kasus ini juga mendapat perhatian luas dari masyarakat. Mereka ingin proses hukum berjalan transparan dan adil.
Ihwal kasus ini, Kejaksaan Negeri Lembata masih terus mendalami dugaan penyimpangan Bansos Perabotan Rumah Tangga dimaksud. Pasalnya, anggaran itu bersumber dari APBN yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.
“Kuat dugaan adanya mark up harga pada beberapa jenis bantuan terhadap warga yang terdampak banjir bandang,” ungkap Kajari Lembata, Yupiter Selan.(tim/red/)