LEMBATA – Pada dasarnya keberadaan Rumah Singgah bertujuan untuk mengurangi beban bagi keluarga pasien agar tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk menyewa rumah atau penginapan, selama menunggu pengobatan keluarganya yang sedang menjalani proses rawat inap di setiap Rumah Sakit.
Hal serupa terjadi juga di Kabupaten Lembata. Satu-satunya rumah sakit umum daerah di kabupaten itu pun akhirnya memiliki bangunan Rumah Singgah yang disiapkan bagi keluarga pasien.
Rumah Singah yang baru dibangun itu, diprioritaskan bagi para keluarga pasien yang datang dari kecamatan yang memang tidak memiliki keluarga atau hunian lainnya di kota Lewoleba.
Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa ketika meninjau pelayanan RSUD Lewoleba pada Kamis (9/3/2023).
“Diprioritaskan bagi keluarga pasien dari luar kota, atau mereka yang tidak punya keluarga di kota Lewoleba,” sebut Marsianus.
Direktur RSUD Lewoleba, Yoseph Freinademets Paun mengaku bahwa selama ini banyak keluarga pasien kesulitan punya tempat istirahat di rumah rumah sakit.
Para keluarga pasien juga sering kali menempati kamar pasien, atau bahkan selalu berada di areal selasar dan juga memanfaatkan teras gedung untuk sekedar beristirahat sekaligus tidur.
Hal ini menurut Yoseph, dapat mengganggu kenyamanan pasien lain, dan tentunya menimbulkan pemandangan yang kurang baik di lingkungan rumah sakit.(Red)