LEMBATA – Bidan Desa Kaohua dan UPTD Puskesmas Wairiang di Kecamatan Buyasuri dinilai tidak becus melayani pasien ibu hamil.
Hal ini disampaikan Goris Amo, anggota DPRD Kabupaten Lembata kepada katawarga.id di Lewoleba, Jumat (17/2/2023) pagi.
“Kerja tidak sesuai SOP, mau jadi apa kalau pelayanan seperti itu,” ungkap Goris.
Goring mengatakan, alasan dirinya menyebut Bidan Desa dan pihak UPTD Puskesmas Wairiang tidak becus karena pelayanan mereka terhadap salah satu pasien ibu hamil asal desa Kaohua, Kecamatan Buyasuri pada tanggal 9 Februari 2023 yang menjalani partus di RSUD Lewoleba tidak benar.
Pasien yang datang di RSUD Lewoleba untuk menjalani partus, sebut Goris tidak di dampingi Bidan Desa dan celakanya, pasien juga tidak pernah menjalani pemeriksaan sebelumnya di Puskesmas.
“Lewat telepon, Bidan Desa suru pasien langsung ke rumah sakit Lewoleba, tidak di periksa di Puskesmas dulu, sudah begitu surat rujuk tidak ada, mereka juga pusing cari penginapan di Lewoleba,” ungka Goris.
Tidak hanya itu, Goris juga membeberkan bahwa pasien ibu hamil itu diarahkan oleh Bidan Desa untuk menjalani pemeriksaan USG di apotik K24. Padahal di RSUD Lewoleba sendiri sudah punya alat dan biasa digunakan untuk memeriksa semua pasien.
“Aneh sekali, pasien di suruh periksa USG dan kontrol di apotik K24 sementara rumah sakit punya alat, saya curiga ini ada konspirasi, jangan sampai karena mau cari uang, partus di arahkan ke rumah sakit tapi periksa USG di K24, saya beri peringatan untuk hati-hati untuk dokter di K24 itu,” tegasnya.
Politisi PKB asal Kedang ini menegaskan agar praktek-praktek culas seperti itu segera dihentikan karena korbannya adalah masyarakat.
Terpisah, Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph Freinademets Paun berjanji akan mengeluarkan surat teguran supaya para anak buahnya di rumah sakit tidak sesuka hati memanfaatkan kepentingan untuk mencari untung diatas penderitaan para pasien.
Pihaknya juga akan menyampaikan masalah ini kepada Kepala Kesehatan Kabupaten Lembata agar menjadi perhatian serius untuk seluruh Bidan Puskesmas di Lembata.
“Akan ada surat penegasan kepada yang bersangkutan, kasihan pasien. Kadang kita lihat ada ambulans parkir di K24 malam-malam, bawa pasien kontrol disitu,” sebut Direktur Paun.(Red)