LEMBATA – Anggota DPRD Kabupaten Lembata Paulus Makarius Dolu menegaskan agar dana Rp 600 juta lebih yang sudah diplotkan dalam APBD Lembata tahun 2023 untuk proyek SPAM di Desa Labanobol tidak boleh dianulir oleh Pemerintah Kabupaten Lembata.
Pasalnya, dalam rapat komisi II beberapa waktu lalu ditemukan bahwa perencanaan pembangunan SPAM di Labanobol membutuhkan anggaran sekitar Rp 1 miliar lebih sehingga dana Rp 600 juta lebih yang awalnya sudah diplotkan dalam APBD tahun 2023 berpotensi tidak bisa digunakan.
Menurut Paul, anggaran Rp 600 juta lebih itu bersumber dari DAU Spesifik Grant yang peruntukannya untuk kegiatan SPAM Labanobol dan tidak bisa di otak atik. Kerena itu, pemerintah tidak boleh membatalkan anggaran tersebut dengan alasan tidak cukup membiayai kegiatan SPAM atau mengalihkannya untuk membiayai kegiatan lain.
“Tetapi di rapat komisi II ditemukan bahwa anggaran itu bisa jadi tidak dapat dieksekusi karena kalau di eksekusi pun belum menghasilkan air karena butuhnya dari perencanaan itu sekitar 1 miliar lebih baru bisa,” ujar Paul Dolu kepada katawarga.id usai sidang Paripurna DPRD Lembata bersama Pemerintah Lembata, Kamis 7 September 2023.
Wakil ketua komisi II ini mewanti-wanti, kalau kedepannya saat perubahan anggaran pemerintah menganulir anggaran itu maka dia mendesak Bupati dan Ketua DPRD menyurati masyarakat Labanobol sekaligus meminta maaf atas pembatalan kegiatan SPAM tersebut karena rencana anggaran untuk proyek itu sudah diketahui oleh semua masyarakat.
“Kalau dianulir maka saya minta bupati dan ketua DPRD harus menyurati warga Labanobol dan minta maaf SPAM Labanobol tidak jadi karena kami alihkan anggaran, itu harus mereka kirim surat ke Labanobol jika tidak niat baik ini,” tegas Paul Dolu.
“Jika ini dianulir oleh TAPD maka saya minta tegas Ketua DPRD sebagai Ketua Banggar dan Bupati sebagai Pengguna Anggaran menyurati warga Labanobol,” tambahnya tegas.
Tambah Anggaran atau Beli Mobil Tanki
Terhadap anggaran Rp 600 juta lebih yang dianggap terlalu sedikit ini, Paul menyarankan kepada pemerintah untuk menambah anggaran untuk perencanaan kegiatan SPAM Labanobol hingga mencapai Rp 1 miliar lebih sesuai perencanaan.
Tidak hanya itu, wakil ketua komisi II DPRD Lembata ini bahkan mengusulkan agar dengan anggaran Rp 600 juta lebih itu pemerintah cukup membeli mobil tanki air untuk melayani pasokan air bersih bagi warga Labanobol sehingga tidak membutuhkan tambahan dana lagi untuk kegiatan SPAM.
“Kalau tidak mampu untuk SPAM itu dilakukan karena kekurangan uang maka langkah pertama tambah uang sesuai perencanaan air sampai di sana 1 miliar lebih, kalau tidak maka belikan oto tangki untuk mereka supaya bisa layani kebutuhan air bersih, itu permintaan dari kita,” ujarnya tegas.
Politisi partai Gerindra Kabupaten Lembata ini juga menekankan agar Ketua DPRD dan Bupati berhati-hati mengambil kebijakan karena ada item pekerjaan yang kebijakan anggarannya diatur dalam DAU Spesifik Grant.(Red)