Nelayan Lembata dan Harapan di Balik Kartu E-Kusuka

ADA semangat baru yang berhembus di antara para nelayan Lembata, Nusa Tenggara Timur. Di tengah tantangan hidup yang tak ringan, cuaca yang makin tak menentu, biaya melaut yang kian tinggi, dan harga ikan yang sering tak menentu, sebuah kartu kecil kini memberi secercah harapan.

Sabtu, 18 Oktober 2025, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan (AYO) meluncurkan secara resmi penyerahan Kartu Elektronik Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (E-Kusuka) di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata.

Puluhan nelayan dan pelaku usaha hadir. Tak ada kemeriahan berlebihan, tapi suasananya hangat seperti obrolan panjang yang sederhana.

Ahmad Yohan menyebut E-Kusuka sebagai langkah nyata untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan nelayan. Kartu ini bukan sekadar kartu identitas, melainkan kunci untuk membuka akses terhadap bantuan dan program pemerintah di sektor kelautan dan perikanan.

“Uangnya ada, tapi jangan sampai yang akses sedikit. Siapa pun yang punya atau ingin membangun usaha perikanan bisa daftar. Cukup datang ke DKP, nanti akan didaftarkan,” katanya.

Program ini, menurut Yohan, juga menjadi bagian dari dukungan terhadap inisiatif Nelayan Tani Ternak, sebuah gagasan yang mendorong agar masyarakat pesisir punya lebih dari satu sumber penghidupan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merancang E-Kusuka sebagai identitas tunggal pelaku usaha kelautan dan perikanan. Melalui kartu ini, data pelaku usaha bisa terintegrasi, sehingga program perlindungan dan pembinaan menjadi lebih tepat sasaran. Dari nelayan kecil, pembudidaya, petambak garam, pengolah hingga pemasar ikan, semua bisa tercatat dan terlayani.

Dengan memiliki E-Kusuka, nelayan akan lebih mudah mengajukan kredit usaha, mengakses bantuan alat tangkap, hingga mengikuti pelatihan pengelolaan hasil laut.

Bagi pemerintah, data dari E-Kusuka menjadi fondasi penting untuk menyusun kebijakan yang lebih realistis dan berpihak pada nelayan kecil.

Acara peluncuran ini juga dihadiri oleh Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq, Ketua PAN Lembata Lorens Keraf, Anggota DPRD Lembata Gaspar Sio Apelaby, dan Kadis Perikanan Hadi Umar. Para nelayan dari berbagai wilayah di Lewoleba tampak antusias menerima kartu secara simbolis dari Ahmad Yohan.

Di tengah tantangan laut yang kian tak bisa diprediksi, kehadiran E-Kusuka memberi arah baru bagi para nelayan. Kartu ini mungkin kecil, tapi fungsinya besar, dan menjadi jembatan antara kebijakan dan kehidupan nyata di pesisir.

Sebab bagi nelayan, kesejahteraan bukan sekadar janji di atas ombak. Ia butuh pijakan nyata, seperti kartu kecil bernama E-Kusuka yang kini mereka genggam.(*)