SEMANGAT membangun ketahanan pangan lokal dan mendukung program unggulan Nelayan Tani Ternak (NTT) semakin nyata di Kabupaten Lembata.
Usai sukses menggelar panen perdana jagung bersama Anggota DPR RI Ahmad Yohan di Desa Pada beberapa waktu lalu, Bupati Lembata, Kanis Tuaq, langsung bergerak cepat menjamin harga jagung petani. Dalam gebrakan taktisnya, Kanis berhasil menggandeng Perum Bulog untuk membeli jagung petani Lembata dengan harga Rp5.500 per kilogram.
Langkah ini disambut antusias para petani yang sebelumnya khawatir akan fluktuasi harga pasar. Jaminan harga dari Bulog ini dinilai sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah daerah terhadap kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan lokal.
Tak hanya itu, launching pembelian jagung hibrida ini akan berlangsung pekan depan dan, nantinya dihadiri oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena. Kehadiran gubernur memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan di NTT, khususnya di Lembata.
Ahmad Yohan, yang turut mendampingi dalam panen perdana, juga menyampaikan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan petani NTT di tingkat nasional.
Menurut dia, petani NTT harus mendapat tempat yang layak di kancah Nasional.
Dengan kolaborasi kuat dari berbagai pihak, Kabupaten Lembata menunjukkan bahwa daerahnya bisa mandiri pangan, sekaligus mensejahterakan petani lokal.
Pemerintah Harus Tetap Bermitra dengan Bulog
Sementara itu, para petani di Kabupaten Lembata menyampaikan harapan besar kepada Bupati Kanis Tuaq agar terus menjaga kemitraan strategis dengan Perum Bulog yang telah bersedia membeli jagung petani seharga Rp5.500 per kilogram.
Kerja sama antara Pemkab Lembata dan Bulog ini dinilai sebagai angin segar bagi petani yang selama ini kesulitan menjual hasil panen dengan harga menguntungkan.
“Sekarang Bulog datang, harganya jelas dan untung. Kami mohon pak Bupati jangan lepas Bulog, tetap dijaga,” kata Matheus Mana, petani asal Nubatukan.
Bupati Kanis Tuaq sebelumnya memang getol mendorong program unggulannya yakni Nelayan Tani dan Ternak. Menurut dia, program tersebut dianggap jitu membangun roda ekonomi masyarakat Lembata.
Para petani dan masyarakat Lembata berharap, langkah progresif ini tidak hanya menjadi kebijakan sesaat, tetapi dilanjutkan menjadi program jangka panjang pemerintah.(*)