BUPATI DAN WAKIL BUPATI LEMBATA, Kanisius Tuaq dan Muhammad Nasir, menegaskan komitmen mereka untuk mengembangkan ekonomi daerah melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah mengajak sejumlah pengusaha untuk berinvestasi di Lembata. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat selama lima tahun mendatang.
Informasi ini disampaikan Muhammad Nasir kepada katawarga.id sehari setelah pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah oleh Presiden Prabowo di Jakarta.
Muhammad Nasir mengatakan, dia dan Bupati Kanis Tuaq sudah punya komunikasi politik dengan sejumlah Menteri. Para anggota DPR RI pun sudah siap membantu Lembata. Bahkan, beberapa proposal yang mereka ajukan ke pemerintah pusat pun dikabarkan mendapat jawaban yang baik.
Para pengusaha yang nantinya berinvestasi di Lembata akan diberikan kemudahan dari sisi regulasi. Iklim usaha juga akan mereka proteksi dengan baik untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Beberapa investor ikan sudah siap investasi di Lembata, kran dan kemudahan kami siapkan jadi jangan ragu. Masalah peternak ayam, kami juga sudah ketemu Pokpan kedepannya akan kami komunikasikan dengan pengusaha,” ungkap Nasir.
Nasir yang merupakan pentolan Pengusaha Senior di Lembata ini pun berjanji bahwa dirinya dengan Bupati Kanis Tuaq akan menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga para pengusaha bisa melihat potensi Lembata yang besar, dan membuka peluang bagi pengembangan usaha mereka.
Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Kanis dan Nasir juga berencana mengoptimalkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai wadah untuk menampung hasil komoditi dari setiap desa. Mereka berkomitmen agar BUMDES menjadi lebih produktif, dengan memfasilitasi distribusi dan pemasaran produk lokal secara lebih efisien dan menguntungkan.
Menurut dia, setiap desa di Lembata memiliki potensi komoditi yang sangat beragam. Karena itu mereka akan mengoptimalkan BUMDES supaya tidak hanya menjadi badan usaha, tetapi juga sebagai penghubung yang menyalurkan hasil produksi masyarakat untuk dipasarkan secara lebih luas.
Untuk mempermudah proses distribusi hasil komoditi, mereka juga berencana untuk menyiapkan pasar yang dapat digunakan oleh para petani, nelayan, dan pengusaha lokal. Pasar ini diharapkan menjadi inovasi yang efektif untuk meningkatkan daya saing produk lokal, sekaligus memberikan nilai tambah bagi perekonomian desa.
“Nanti juga aka nada Badan Tata Niaga. Badan ini berperan memfasilitasi semua komoditi di daerah termasuk pengaturan kestabilan harga supaya ada nilai lebih yang kita terima,” katanya.
Bupati dan Wakil Bupati Lembata juga mengungkapkan bahwa program-program ini merupakan bagian dari upaya efisiensi anggaran pada tahun 2025, dengan fokus pada optimalisasi sumber daya lokal dan pendapatan daerah yang berkelanjutan. Dengan berbagai kebijakan ini, mereka berharap dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lembata.
Efisiensi Anggaran Tidak Mengganggu Jalannya Program NTT
Kanis dan Nasir juga yakin, bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Presiden Prabowo tidak akan mengganggu jalannya program-program pembangunan di daerah. Terutama program unggulan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti program Nelayan Tani Ternak (NTT).
Bagi mereka, kebijakan efisiensi anggaran adalah hal yang wajar dalam upaya menjaga kestabilan perekonomian negara. Namun, dia pastikan, program-program prioritas untuk masyarakat, khususnya nelayan, petani, dan peternak, tetap akan berjalan maksimal.
Kebijakan efisiensi anggaran ini, menurutnya, justru memberikan tantangan baru bagi pemerintah daerah untuk lebih cerdas dan kreatif dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan.
Meski anggaran terbatas, pemerintah Kabupaten Lembata tetap akan memastikan bahwa sektor-sektor yang langsung berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat, seperti program Nelayan Tani Ternak, tetap menjadi prioritas.
“Kami akan berusaha seoptimal mungkin untuk terus mendorong pengembangan sektor ini, baik dalam hal penyediaan sarana prasarana, pelatihan, hingga pemasaran produk lokal,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Lembata juga tengah menyusun berbagai strategi untuk mendukung program-program tersebut agar lebih efisien, tanpa mengurangi kualitas dan dampaknya terhadap masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam mengelola hasil produk nelayan, petani, dan peternak untuk dipasarkan secara lebih luas.
Dengan BUMDES yang lebih aktif, mereka berdua yakin distribusi hasil produk dari masyarakat bisa lebih terorganisir dengan baik, dan lebih menguntungkan.
Meskipun tantangan anggaran tetap ada, Kanis dan Nasir akan terus berupaya memastikan setiap kebijakan yang mereka ambil tetap mengutamakan kepentingan rakyat, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, petani, dan peternak.(tim/red/)