SINUN PETRUS MANUK mengaku intens melakukan lobi politik ke sejumlah partai politik. Para pimpinan partai di tingkat daerah hingga propinsi juga sudah dia temui.
Menurut dia, komunikasi politik yang dia bangun ini merupakan salah satu langkah politik yang dia lakukan untuk mendapat koalisi demi pencalonanya di Pilkada 27 November 2024 mendatang.
“Sebagai bakal calon memantau semua pergerakan sesama bakal calon,” ujar Petrus Manuk di Lewoleba, Selasa 14 Mei 2024.
Pendaftaran dirinya sebagai bakal calon bupati juga sudah dia lakukan di beberapa partai politik seperti PAN, PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, Perindo, dan PKS.
Komunikasi antara dirinya dengan ke enam pimpinan partai politik itu menurutya, sangat cair. Kesan dukungan yang diberikan oleh masing-masing pimpinan juga sangat dia rasakan.
“Sekarang semua masih berselancar sana sini, lobi lobi partai cari koalisi, inilah tahapan semua bakal calon bangun komunikasi,” ungkapnya.
Selain itu, mantan penjabat bupati Lembata ini juga mengaku mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat.
Beberapa kali ketika dia berada di Lembata, tidak sedikit dari masyarakat menanyakan kejelasan dukungan partai politik untuk mengusung dirinya menjadi calon bupati.
“Banyak sekali tanya, lewat telepon, WA, segala macam,” katanya.
Menjawabi hal itu, Petrus Manuk meminta agar masyarakat Lembata untuk bersabar karena proses yang saat ini terjadi masih sangat dinamis.
Dia, lanjutnya, akan menyampaikan secara terbuka partai apa saja yang kemudian memberikan dukungan untuk mencalonkan dia sebagai kandidat bupati Lembata.
“Sekarang saya sedang berproses di sejumlah partai, salah satunya PAN dan sedang ke arah sana, PAN sendiri punya 2 kursi nanti bergabung dengan partai yang punya 1 atau 2 kursi nanti kita lihat, untuk partai jelasnya kita sedang berproses,” ucapnya.
Aris Muhammad, salah seorang politisi lokal asal Kedang juga menanyakan kejelasan Petrus Manuk.
Menurut Aris, sosok Petrus Manuk merupakan salah satu putra daerah potensial dan dianggap punya kemampuan untuk urus Lembata.
Mantan kadis Sosial NTT ini juga menurut dia, harus lebih cepat mendapat posisi pasti di salah satu partai politik supaya bisa mengikuti pesta Pilkada tahun ini.
“Calon lain kelihatan sudah ada partai tu, kita penasaran Pa Pit ini lewat partai apa, namanya juga politik biar kita menunggu saja,” sebutnya.
Terkait rencana menggaet calon pendamping diposisi wakil bupati, mantan kadis Pendidikan NTT belum berani menyebut siap sosok figur yang ideal.
Namun, satu yang pasti, dia akan memilih calon wakil bupati yang punya kualifikasi, kecocokan, kemistri dan kesamaan dalam berbagai hal.
Ketua Kwarda NTT ini bahkan berujar, punya pengalaman menentukan gandengan sehingga bagi dia tidak akan sulit menentukan siapa yang ideal menempati posisi calon wakil bupati.
“Terlalu cepat menentukan juga tidak baik, terlalu lama juga tidak baik, kita lihat proses ke depan saja dulu,” tandasnya.(Redaksi/)