KATAWARGA.ID – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lembata semakin dekat. Banyak tokoh mulai gencar melakukan manuver politik ke sejumlah partai. Bahkan, ada yang terang-terangan menyatakan sikap untuk bertarung di pesta rakyat lima tahunan tersebut.
Sebut saja Sinun Petrus Manuk. Mantan birokrat pemprov NTT dimasa Gubernur Frans Lebu Raya itu dengan percaya diri menyatakan sikap untuk maju sebagai calon bupati Lembata periode 2024-2029.
Bermodalkan pengalaman memimpin sejumlah instansi pemerintah di pemprov dan menjadi penjabat bupati Lembata tahun 2015, Petrus Manuk mengaku mampu membawa perubahan untuk daerahnya.
“Banyak calon mulai muncul, ini pasti rame, tapi semua masih teduh dan baru kasak-kusuk,” ujar Petrus Manuk kepada wartawan di Mario Kafe, Lewoleba, Sabtu 6 April 2024.
Dia juga memprediksi Pilkada Lembata tahun ini akan berlangsung seru. Pasalnya, banyak figur dengan berbagai latar belakang sudah mulai muncul.
Saat ini, dia sedang membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik, termasuk sudah mengantongi formulir pendaftaran bakal calon bupati dari beberapa partai politik.
Informasi terbaru, ada beberapa partai politik yang hampir pasti mengusung Petrus Manuk. Bahkan informasi dari sumber terpercaya menyebut mantan Kadis Pendidikan NTT itu akan didukung PDI Perjuangan dan PAN menjadi calon bupati Lembata.
“Dua parpol itu akan mendukung Pa Sinun Manuk,” ungkap sumber tersebut.
Terkait perkembangan daerah, Ketua Gerakan Pramuka Kwarda NTT ini menilai Lembata semakin maju, khususnya di sisi infrastruktur jalan. Menurutnya, kemajuan seperti itu merupakan kerja keras pemerintah dan lembaga legislatif.
Petrus Manuk juga mengapresiasi para bupati dan wakil bupati hingga mantan pejabat bupati terdahulu. Menurut dia, dari mereka, Lembata bisa berkembang seperti sekarang ini.
Untuk pembenahan Lembata di masa mendatang, mantan Guru di Kota Kupang ini ingin pemerintah daerah realistis menentukan PAD, adanya pemerataan pembangunan dan penurunan angka kemiskinan, birokrasi yang produktif hingga optimalisasi sumber daya.
“Ini harus diatur dengan baik,” tandas mantan Kadis Sosial NTT ini. (Redaksi/)