Puluhan hektar jagung di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur terancam gagal panen.
Hal ini disampaikan Asis Manuk, salah satu petani di wilayah Ile Ape kepada katawarga.id pada Senin 12 Februari 2024 pagi.
Menurut dia, ada potensi gagal panen karena tanaman jagung mulai tampak mengering, dan dikabarkan sebagian besar sudah mulai mati. Hal ini menurutnya karena curah hujan di dua wilayah itu sangat rendah.
“Sebagian besar (jagung) layu, ada yang mati. Ya ini bisa puluhan hektar, ini karena tidak pernah ada hujan yang cukup,” ungkap Asis Manuk.
Informasi yang sama dikatakan Deny Ola, petani di Ile Ape Timur. Menurut dia, penyebab ada potensi gagal panen karena curah hujan.
Di kawasan Ile Ape Timur, rata-rata tanaman jagung sudah mulai layu, bahkan sebagian besar dilaporkan mati.
Ia berujar, biasanya, petani mulai menanam pada akhir November dan awal Desember 2023 tapi karena tidak ada hujan, mereka terpaksa menanam pada pertengahan Januari 2024.
“Tanam bulan Januari kemarin, tapi sama saja, hujan tidak ada sampai sekarang,” ujar Ola.
Meski demikian, Asis dan Ole berharap, pada pertengahan Februari hingga Maret ada curah hujan yang cukup sehingga tanaman jagung di dua wilayah itu bisa selamat.