ANGELIUS WAKE KAKO (AWK) kembali kunjungi Kabupaten Lembata pada Kamis 21 Desember 2023. Kunjungan kali ini merupakan yang ke enam di Pulau Lomblen.
Tiba di Pelabuhan Lewoleba menggunakan kapal cepat dari Larantuka, AWK langsung bertemu sejumlah anak muda di Pantai Wisata Lewolein, Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan.
Disana, AWK berbaur dan berdiskusi santai dengan kelompok anak muda tersebut. AWK juga sempat menyalami ibu-ibu penjual kuliner di pantai itu.
Setelah dari Lewolein, AWK bergegas menuju Desa Hoelea, di Kecamatan Omesuri. Disana, Senator Muda NTT ini bertemu dengan masing-masing perwakilan masyarakat dari setiap desa di kecamatan Omesuri dan Buyasuri.
Di hadapan puluhan warga yang menamakan diri sebagai koordinator Desa (Kordes) AWK itu, pria kelahiran Ende 1990 ini terlibat diskusi panjang dengan mereka.
Kepada para Kordes, AWK menceritakan banyak hal, mulai dari pengalaman dia sekolah di kampung, sebagai kuli komoditi, menjadi konjak oto dan tukang ojek hingga berkiprah di dunia akademik dan organisasi Nasional yang kemudian mengantarnya menjadi Senator termudah di Nusa Tenggara Timur pada Pemilu 2019 lalu.
Tak hanya itu, pria asal kampung Wolorooa ini juga menceritakan sejumlah tugas dan fungsi dia sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan.
Menurutnya, DPD RI menjalankan tugas Strategis yang tidak kalah penting dengan yang dilakukan DPR RI. Bahkan, dihadapan pemerintah, Senator punya posisi tawar yang sangat tinggi. Salah satunya adalah, sebut dia, memberikan pertimbangan terhadap seluruh kebijakan pemerintah Indonesia untuk dibahas dan diputuskan oleh lembaga DPR RI.
“Lembata sudah seperti rumah sendiri, ini yang membuat saya turun kesini, dan Kedang menjadi salah satunya, saya berharap, kita semua musti terlibat dalam perjuangan ini,” ungkap AWK saat dialog bersama para Kordes se Omesuri dan Buyasuri ini.
Mendengar sederet testimoni perjalanan hidup dan karier AWK, semua kordes yang berasal dari 44 desa di Omesuri dan Buyasuri menaruh respect.
Menurut mereka, AWK adalah representasi nyata dari para kuli komoditi, mereka yang bekerja sebagai petani, para tukang ojek serta konjak hingga para supir oto di Kedang.
“Anak muda yang rendah hati, cerita hidupnya sama dengan kami semua di kampung ini, punya banyak jaringan, bergaul dengan organisasi, dengan hati saya kasi dukungan untuk melanjutkan perjuangan ini,” ujar Hilarius Yaboki salah satu Kordes di wilayah Kedang.
Selain Hilarius, Bela Marselinus juga mengakui hal yang sama. Dia menilai, Angelo Wake Kako adalah sosok sederhana yang terbiasa tampil apa adanya.
Bagi Marselinus, alumni Universitas Flores, Ende, ini juga sudah dianggap seperti anak Kedang-Lembata sendiri. Pasalnya, dari cerita, AWK sudah enam kali datang dan tinggal di Lembata dalam berbagai agenda.
Figur AWK sendiri, menurutnya, sudah pasti diterima di semua kalangan, bukan saja punya kapasitas diri yang mumpuni namun karena masih berusia 33 tahun dan berani turun langsung bertemu dengan masyarakat di kampung-kampung.
“Lembata ini rumah untuk AWK, kita bersatu, kita rapatkan barisan untuk menangkan dia (AWK.red),” tegasnya.
Mengakhiri pertemuan tersebut, AWK yang didampingi sejumlah tim dari kabupaten, berpesan agar para Kordes di wilayah Omesuri dan Buyasuri bekerja secara humanis dengan tetap menjaga kondusifitas demi terselenggaranya Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Sebagai informasi, pasca mengunjungi tiga kecamatan itu, AWK bersama tim juga berencana untuk turun di kecamatan Atadei dan Wulandoni dalam kepentingan kampanye dan konsolidasi tim kecamatan dan desa.
Sebelumnya, pada beberapa waktu lalu, sebagian besar desa di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur juga sudah dikunjungi Senator AWK.(King)