LEMBATA – Pemda Lembata alokasi anggaran Rp250 juta untuk subsidi transportasi beras yang rencananya didatangkan dari Surabaya dan Sulawesi.
“Untuk subsidi transportasi beras,” kata Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Lembata, Longgi Lega pada Selasa (14/3/2023).
Subsidi transportasi ini dilakukan sebagai bentuk kerjasama antara Pemda Lembata dengan Bulog Lewoleba untuk mengatasi naiknya harga beras.
Pemerintah Lembata hanya membayar beban transportasi beras dari Surabaya dan Sulawesi. Setelah tiba di Lembata, Bulog Lewoleba akan mendistribusikan ke setiap kecamatan.
Sentra pelayanan beras tidak lagi dilakukan di gudang Bulog Lewoleba, namun berpindah ke setiap kecamatan di Lembata. Ini juga sebagai bentuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat.
Masing-masing kecamatan di Lembata mendapat jatah 6 ton beras. Beras itu nantinya dijual sesuai standar harga yang ditetapkan Bulog.
“Beras bulog didrop ke kecamatan. Otoritas sepenuhnya di kecamatan dan nanti kecamatan mempercayakan Bumdes untuk distribusikan,” kata Longgi.
Selain itu, subsidi transportasi ini juga rencananya dilakukan bersama Gerai Maritim milik PT Pelni di Lewoleba pada tahun 2023.
Mekanisme kerjasama ini berlaku sama seperti Bulog Lewoleba. Hanya bedanya, beras yang nantinya didatangkan dari luar Lembata hanya bisa dijual di Gerai Maritim PT Pelni.
“Misalkan Pelni Mart datangkan sekian ton (beras) diisi dalam kontainer, maka biaya kontainer itu yang disubsidi oleh Pemda. Ini dilakukan untuk menekan harga di tingkat pedagang,” terangnya.
Karena masih dalam rancangan maka ketersediaan anggaran pun belum ada. Nantinya akan dibahas di DPRD supaya bisa dimasukan dalam APBD.
“Setelah penjabaran APBD ditandatangani, baru dilakukan pembicaraan dengan Pelni Mart untuk merumuskan bentuk kerja samanya,” sebutnya.(Red)