Tujuh Kader Berebut Kursi Ketua, PDIP Lembata Masuki Tahap Psikotes Pasca Kongres Bali

PROSES konsolidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pasca Kongres VI di Bali kini memasuki tahapan penting, yakni konsolidasi kepengurusan. Salah satu agenda krusial adalah penjaringan calon Ketua Partai di berbagai jenjang, mulai dari DPD, DPC hingga PAC.

Tahapan seleksi saat ini tengah memasuki psikotes bagi calon Ketua DPD dan calon Ketua DPC. Setelah psikotes, seluruh kandidat wajib mengikuti uji fit and proper test sebelum ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Di Kabupaten Lembata, hasil penjaringan aspirasi dimulai dari tingkat PAC. Tercatat ada tujuh nama kandidat calon Ketua DPC PDIP yang telah diajukan dan mengikuti psikotes, yakni, G. Fransiskus, Sebastianus Muri, Florentinus Ola, Rafael Ratu, Rafael Miku, Karno Kraeng, Broin Tolok

Ketua DPC PDIP Lembata saat ini, G. Fransiskus atau akrab disapa Frans Gewura, menegaskan bahwa partai membuka ruang seluas-luasnya bagi kader muda untuk berkompetisi secara sehat. Semua proses, katanya, tetap mengacu pada Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penjaringan dan Penyaringan calon Ketua DPD maupun DPC.

“Yang muda itu lebih energik, kreatif, dan bisa diterima kalangan generasi muda. Diharapkan dapat membawa partai ini ke depan lebih baik,” ujar Frans yang juga menjabat Wakil Ketua II DPRD Lembata.

Frans mengaku tetap berkomitmen mendukung PDIP, baik sebagai bagian dari struktur maupun berada di luar kepengurusan periode 2025–2030.

“Sekalipun di luar struktur, saya tetap bersama pengurus baru untuk kepentingan partai,” tegasnya.

Dasar pelaksanaan psikotes ini merujuk pada Surat DPP Nomor 79/IN/DPP/IX/2025 tertanggal 12 September 2025, perihal undangan psikotes online gelombang VI bagi calon Ketua DPD dan DPC PDIP yang digelar pada 15 September 2025 pukul 14.00 WIB.

Meski mendapat dukungan terbesar dari 6 PAC dari total 9 PAC, Frans Gewura menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada DPP.

Menurutnya, jika DPP memilih calon yang lebih muda, itu justru menandai sehatnya proses kaderisasi di tubuh partai banteng moncong putih.(*)