MOBIL TANGKI air milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bungamuda, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, kini hanya menjadi besi tua yang terparkir tanpa perawatan. Sudah berbulan-bulan kendaraan itu tak lagi beroperasi. Padahal, pengadaannya menghabiskan dana desa ratusan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, uang hasil kerja mobil tangki air itu diduga habis ditilep oleh oknum pemerintah desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Tidak ada laporan pertanggungjawaban yang jelas, sementara BUMDes tak lagi memiliki dana untuk mengoperasikan kendaraan tersebut.
Mobil tangki itu awalnya dibeli oleh pemerintah desa beberapa periode lalu dan diserahkan kepada BUMDes sebagai bentuk penyertaan modal. Pada periode sebelumnya, pengelolaan mobil berjalan lancar. Hasil operasionalnya mampu membiayai perawatan dan tetap melayani kebutuhan air bersih warga. Namun, di periode kepemimpinan sekarang, nasib mobil tangki itu berubah total.
Warga menduga, uang hasil kerja mobil tangki air itu disalahgunakan oleh sejumlah aparat desa dan oknum BPD. Akibatnya, saldo kas BUMDes kini diduga nihil, dan mobil tangki tak bisa lagi beroperasi.
Pemerintah desa dan BPD setempat juga terlihat gagap dan kelimpungan, tidak mampu mencari solusi untuk menghidupkan kembali layanan air bersih tersebut.
Kondisi ini memicu kekecewaan warga Bungamuda. Mobil tangki air itu sebelumnya menjadi satu-satunya sarana yang memudahkan mereka mendapatkan air bersih meski harus membayar. Kini, mereka terpaksa mencari mobil tangki milik pihak lain dengan biaya yang lebih mahal.
“Kami sangat kecewa. Dana desa ratusan juta rupiah sudah keluar untuk beli mobil itu, tapi sekarang hanya jadi pajangan di halaman,” keluh salah satu warga, Kamis 14 Agustus 2025.