VIRUS African Swine Fever (ASF) kembali menghantui peternak babi di Lembata, setelah wabah yang sama melanda Lembata pada tahun 2021 silam yang menyebabkan ribuan ekor babi mati dalam sekejap.
Dan kini, dalam beberapa bulan terakhir, warga di sejumlah wilayah kembali melaporkan kematian babi secara mendadak. Kondisi ini membuat para peternak panik dan kecewa, apalagi setelah muncul dugaan ada warung makan di Lewoleba yang nekat memesan daging babi dari luar daerah.
Warung yang dimaksud adalah Pujasera Cita Rasa B2 yang belakangan disebut-sebut mendatangkan daging babi dari Kupang, meski sudah ada larangan tegas dari Pemda Lembata.
Pemerintah sebelumnya telah melarang pengiriman daging dan ternak babi dari luar untuk mencegah penyebaran ASF ke pulau Lembata, karena ingin menjaga supaya jangan sampai virus Demam Babi Afrika itu masuk lagi.
“Tapi kalau ada yang masih datangkan daging dari luar, ya percuma,” keluh Raymundo, seorang peternak babi di Kota Lewoleba kepada katawarga.id, Senin 12 Mei 2025.
Warga lainnya, Maria Ujan, juga merasa kecewa dengan informasi yang dia dengar selama ini.
“Saya dengar-dengar juga katanya ada warung ambil daging dari Kupang. Kalau benar, itu egois sekali,” ujarnya.
Pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lembata juga dikabarkan “belum” menelusuri dugaan ini.
Meski demikian, dalam surat edaran dinas yang diterima katawarga.id beberapa waktu lalu itu dengan tegas melarang untuk membawa ternak babi dan produk olahan babi berupa daging babi, se’i, dendeng, dan roti babi atau olahan daging babi lainnya dari luar Kabupaten Lembata, terutama dari daerah wabah seperti Kabupaten Maumere, Larantuka, pulau Adonara, daratan Timor, Kota Kupang, dan Sumba.
Sementara itu, kondisi di kandang-kandang warga makin mengkhawatirkan. Banyak babi mati dalam waktu singkat tanpa gejala jelas. Para peternak pun berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk mengatasi situasi ini.
“Info yang saya terima selama ini seperti itu, mereka datangkan daging babi dari Kupang, karena saya sempat tawar babi saya punya disini, tapi mereka bilang stok diorder dari Kupang,” terang Mus Lado, peternak lain di Lamahora, Nubatukan.