PEMERINTAH Kabupaten Lembata menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas potensi ancaman Rabies yang mengintai daerah tersebut, Selasa 4 Juni 2024.
Rabies, penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf, telah menjadi perhatian serius bagi warga dan otoritas setempat.
Dalam Rakor yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, BPBD Lembata, dan para camat, Basarnas Maumere, TNI/Polri serta Plan Indonesia itu membahas langkah-langkah preventif dan responsif terhadap potensi wabah rabies.
Forum Rakor mengaku bahwa semakin dekatnya interaksi antara manusia dan hewan, risiko penularan rabies meningkat secara signifikan.
Salah satu upaya yang diusulkan dalam rakor itu adalah meningkatkan sosialisasi tentang bahaya rabies kepada masyarakat, khususnya terkait tindakan pencegahan dan langkah-langkah apa yang harus diambil jika terjadi kontak dengan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.
Selain itu, pendekatan kolaboratif sejumlah stakeholder dalam program vaksinasi hewan juga menjadi pembahasan utama dalam Rakor tersebut.
Plh Sekda Lembata Donatus Ladjar yang memimpin Rakor itu juga menekankan data yang harus dilaporkan ke pemerintah kabupaten supaya bisa ditindaklanjuti.
Dengan data yang akurat maka pihaknya bisa melaporkan ke pemerintah pusat agar mendapat intervensi lebih.
Rakor ini juga mencermati peningkatan kasus rabies di beberapa daerah sekitar Lembata, yang menambah urgensi untuk mengambil tindakan preventif yang lebih serius.
Para peserta Rakor sepakat untuk terus mengedukasi masyarakat dan melakukan langkah-langkah konkret dalam menjaga keamanan kesehatan masyarakat dari ancaman rabies.(Redaksi/)