LEMBATA – Sadis, seorang pria di Dusun Wukalere, Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat memotong alat kelaminya hingga nyaris putus.
Peristiwa itu terjadi pada Senin 13 Maret 2023 sekitar pukul 15.00 Wita di kediamannya di Desa Lamalera. Diketahui, pria tersebut bernama Frans Getan Oleona (30).
Usai nekat memotong penisnya, Frans langsung dilarikan ke Puskesmas Wulandoni. Peristiwa itu terjadi ketika istri dan anak Frans sedang mencari makanan kambing di kebun.
“Sekitar jam tiga lewat, warga Wukalere gempar karena Frans Gete Oleona, potong alat kelaminnya sendiri hingga nyaris putus,” kata warga Lamalera A, Frans Keraf
Frans bercerita, sebelum kejadian tragis itu, korban baru kembali dari Desa Lelata, sekitar 2 km arah barat di Desa Lamalera A.
Tidak jelas alasannya, tiba di rumahnya, korban masuk ke kamar keluarga dan langsung memotong alat vitalnya (penis) hingga nyaris putus.
Korban lalu jatuh tergeletak dilantai kamar bersimbah darah hingga tak sadarkan diri. Kejadian ini baru diketahui saat istri dan anaknya pulang ke rumah. Tiba disana, mereka menemukan Frans terbaring diatas lantai dengan darah bersimbah.
Anak dan istrinya pun berteriak histeris. Warga Wukalere dibuat heboh hingga satu Desa Lamalera sontak geger karena insiden tragis tersebut.
“Saat istri dan anaknya pulang dari potong daun-daun untuk makanan kambing, anaknya mendapati ayahnya lagi mengerang kesakitan di dalam kamar dalam posisi tergeletak di lantai. Begitu masuk dia langsung menangis dan teriak histeris minta tolong warga sekitar. Dia kaget karena kasur penuh darah hingga ke lantai. Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas dalam keadaan lemas dan kritis,” ujar Frans Keraf.
Salah seorang kerabat korban, Ola Oleona, yang juga ikut membawa korban ke Puskesmas mengatakan bahwa dokter dan tim medis berhasil memberi pertolongan. Penis Frans berhasil dijahit meski tidak lagi mulus seperti sedia kala.
“Setelah dijahit, korban sempat bangun duduk dan melihat penisnya yang sudah dijahit. Dokter menjelaskan bahwa korban memotong penisnya pakai pisau karena lukanya tersayat. Menurut dokter, jika malam ini (tadi malam, red) korban tidak bisa buang air kecil (kencing), maka akan dirujuk ke RSUD Lewoleba,” kata Frans Keraf.
“Setelah dilakukan tindakan medis menjahit penis korban yang terpotong itu, dokter sempat bertanya alasan mengapa nekad memotong penis; apakah ada masalah keluarga dan lain-lain, tapi korban menjawab tidak ada masalah keluarga. Dokter lanjut bertanya lagi, jadi masalahnya apa, lalu dia spontan menjawab karena penisnya tidak berfungsi lagi,” ucapnya.
Hingga berita ini terbit belum ada informasi lanjutan dari perkembangan kondisi korban, apakah dirujuk ke RSUD Lewoleba atau masih dirawat di Puskesmas Wulandoni.(Red)