LEMBATA – Proyek peningkatan infrastruktur jalan yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Lembata ternyata belum rampung.
Dari total 50 paket proyek yang dikerjakan kontraktor sejak tahun 2022 lalu dan dikabarkan sudah mencapai 92.5 persen, masih ada lima paket yang progres fisiknya jauh dibawah 50 persen.
Hal ini disampaikan PLT Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lembata Gerardus Korohama ketika dikonfirmasi katawarga.id, Sabtu 7 Mei 2023.
“5 paket PEN yang saat ini mengalami Stagnan dalam pekerjaan,” kata Korohama.
Lima paket proyek PEN yang dilaporkan belum rampung itu dikerjakan dengan sistem Konsolidasi.
Untuk nomor kontrak 09.SP/KONSOL-PPK07/BM/VIII/2022 tanggal 03 Agustus 2022 dengan nilai konsolidasi Rp. 2.349.630.000
ada tiga pekerjaan, yakni ;
(1) Peningkatan jalan Sp.Trans Lembata-BKPSDM-Kantor SAMSAT;
(2) Peningkatan jalan Sp.Trans Lembata-Bengkel Aluminium-Pekuburan Wangatoa-Lingkar Selatan (Segmen Latsitarda-Pekuburan Wangatoa);
(3) Peningkatan jalan rumah Bapak Gaspar Djerandut-Sp.Latsitarda;
Sementara itu kontrak 03/KONTRAK/KONSOL tanggal 31 Agustus 2022 dengan nilai Konsolidasi Rp. 1.149.947.000 ada dua pekerjaan yakni;
(1) Peningkatan jalan Sp.Trans Lembata/ NSC-Bandara Wunopito;
(2) Peningkatan jalan Sp.Trans Lembata-Bapak Aldin Rauf;
Menurut dia, kelima paket proyek itu dikerjakan oleh CV. Mustika Budy. Progres fisiknya pun dibawah 50%. Sementara realisasi keuangan sudah 30%.
Meski demikian, pemerintah terus berupaya memerintahkan kontraktor menyelesaikan pekerjaan sampai dengan produk akhir HRS.
“Saat ini masih dengan produk agregat A,” ujarnya.
Terkait pengenaan denda keterlambatan diberlakukan sesuai kesepakatan di dalam dokumen kontrak.(red)