LEMBATA – Dampak erupsi Gunung Ile Lewotolok mulai dirasakan warga di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sumber-sumber air mulai tercemar abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok sehingga warga mengalami krisis air bersih.
Hal ini dialami warga lima desa di Kecamatan Ile Ape.
Menurut Camat Ile Ape Laurens Manuk, lima desa dimaksud, yaitu Napasabok, Bungamuda, Lamawara, Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.
“Ini sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir, kelima desa ini berada di wilayah utara,” kata Laurens Manuk ketika dihubungi Senin 18 September 2023.
Ia menuturkan kondisi ini membuat warga harus merogoh kocek sebesar Rp 350.000-Rp 400.000 per dua pekan untuk membeli air tangki.
Sementara warga yang tak mampu membeli, terpaksa mengonsumsi air sumur yang sudah tercemar abu vulkanik.
“Kalau untuk minum dan masak sudah jarang dipakai karena masyarakat memilih membeli air tangki. Hanya beberapa warga yang konsumsi,” beber Laurens Manuk.
Selain air, lanjut Laurens Manuk, udara juga ikut tercemar. Ditambah hampir setiap hari, kelima desa itu dilanda hujan abu.
Bahkan, sebaran abu vulkanik sampai di wilayah tanjung yang jaraknya sekitar lima kilometer dari desa pesisir utara kaki Gunung Ile Lewotolok.
Laurens menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga lereng Ile Lewotolok terkait bahaya abu vulkanik.
Sosialisasi ini juga melibatkan para kepala desa di wilayah terdampak. Namun warga seolah sudah pasrah dengan keadaan.
“Kami sudah sebar pamflet soal bahaya abu vulkanik, dan berharap masyarakat bisa mengambil sikap menghindari sebaran abu vulkanik itu,” pintanya.
Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan, hingga saat ini status Gunung Ile Lewotolok berada pada level 2 waspada.
Stanislaus meminta masyarakat di sekitar maupun pengunjung tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas.
Warga tiga desa, Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung Ile Lewotolok.
“Kami juga imbau masyarakat sekitar dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” pintanya.(Red)