LEMBATA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT mengeluarkan peringatan dini pertumbuhan Bibit Siklon Tropis Invest 90S.
Informasi ini disampaikan Kepala Dinas BPBD NTT Ambrosius Kodo dalam suratnya pada Rabu (21/12/2022).
Dalam surat itu, dijelaskan bahwa bibit Siklon Tropis Invest 90S itu tumbuh di sekitar Laut Timor dengan pusat sirkulasi disekitar 10.8° LS dan 127.8° BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (27.28 km/jam), dan tekanan terendah 1010 mb.
Dijelaskan juga bahwa, berdasarkan citra satelit Himawari-8 aktivitas konvektif terpantau disekitar wilayah sistem namun belum menunjukan aktivitas konvektif yang terorganisir.
Sirkulasi siklonik ini juga sudah terpantau di lapisan menengah hingga bawah (surface-500 mb) namun belum menunjukan sirkulasi yang kuat.
Hasil siklogenesis menunjukan sebagian besar kondisi lingkungan disekitar sistem mendukung pertumbuhannya, seperti adanya aktifitas gelombang atmosfir.
Berdasarkan NWP hingga 72 jam kedepan menampakan sistem ini akan terus bertahan dengan tumbuh secara perlahan.
Disampaikan juga bahwa dampak tidak langsung dari Bibit 90S dalam 24 jam kedepan terhadap kondisi cuaca di NTT adalah ;
(1) Hujan dengan intensitas sedang-lebat dan angin kencang dapat terjadi pada seluruh wilayah NTT.
(2) Gelombang laut tinggi 1.25-2.5 meter dapat terjadi pada Selat Sumba, perairan Selatan Sumba Sumba, perairan Selatan selat Pulau Sabu, perairan Selatan Kupang-Rote, laut Sabu, perairan Selatan Flores, selat Ombai, selat Alor-Pantar, selat Flores-Lamakera, samudera Hindia Selatan NTT.
Terhadap ini, BPBD NTT mengimbau masyarakat mewaspadai hujan berintensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka warga yang tinggal di daerah lereng, di bantaran sungai, dataran rendah dan daerah aliran sungai segera melakukan evakuasi mandiri ke titik aman.
Pemerintah setempat juga diminta menetapkan jalur-jalur evakuasi dan titik evakuasi serta memastikan diketahui oleh warga masyarakat.
Pemerintah setempat dan masyarakat juga diminta mengaktifkan Pos Komando Siaga Darurat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota masing-masing dan melaporkan kejadian bencana secara berkala atau langsung menghubungi pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana NTT melalui call center 08113844777.
Meningkatkan kegiatan-kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) rawan bencana kepada masyarakat terutama yang tinggal pada daerah rawan bencana.