LEMBATA – Komisi II DPRD Kabupaten Lembata meminta Pemerintah Kabupaten Lembata memperbaiki sejumlah kerusakan pada jalan hotmix di Baobolak, Twaowutung dan Mingar.
Sebab, sekitar 200 meter lapisan hotmix di wilayah Pantai Selatan (Pansel) tersebut dilaporkan sudah retak, bahkan di beberapa titik, aspalnya sudah terbongkar. Bagi mereka, hal ini musti disikapi serius.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Paulus Makarius Dolu usai Komisi II DPRD memonitoring sejumlah proyek PEN dan DAK di Lembata pada Senin (23/1/2023).
“Retak itu Komisi temukan dari segmen Baobolak, Mingar dan Twaowutung, itu satu hamparan sekitar 200an meter retak rambut dan ada yang terkelupas,” kata Paul Dolu.
Menurut Paul Dolu, kerusakan akan semakin parah jika Pemerintah Lembata tidak segera melakukan perbaikan.
Hasan Baha, anggota Komisi II DPRD Lembata juga mengaku bahwa, beberapa titik pada segmen tersebut ditemukan dalam keadaan rusak.
Politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) Lembata ini pun menyarankan kepada pemerintah untuk secepat mungkin melakukan perbaikan.
“Kami sarankan agar pemerintah mendandani agar yang rusak-rusak bisa kembali bagus,” sebut Hasan Baha.
Aci Leli, selaku kontraktor dari PT. Cipta Prasarana Jaya yang mengerjakan proyek tersebut menjelaskan bahwa, pekerjaan itu sudah di PHO pada tahun 2020 lalu.
“Pekerjaan sudah PHO,” ucap Aci Lely ketika dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).
Kendati demikian, Aci Lely mengaku siap bertanggung jawab dengan janji memperbaiki kerusakan yang ditemukan Komisi II DPRD Lembata.
“Aci mereka siap bantu perbaiki, tapi sekarang lagi fokus kerja PEN jadi pelan-pelan pasti diperbaiki,” terang Aci Laly.
Sebagai informasi, proyek hotmix jalan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler dengan nilai kontrak Rp.5.968.892.600, dikerjakan oleh PT.Cipta Prasarana Jaya.(Red)