LEMBATA – Sejumlah petani di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata mengeluh, lantaran hujan di wilayah itu tidak lagi turun. Kondisi ini sudah terjadi sejak tiga Minggu belakangan.
“Mau bagaimana lagi kalau seperti ini, bingung juga, semoga beberapa hari ke depan hujan turun,” kata Arddi Purab, petani asal Ile Ape ketika ditemui di kebun miliknya di Parek, Sabtu (14/1/2023) siang.
Menurut dia, rendahnya curah hujan di wilayah Ile Ape membuat sebagian besar petani merana. Keadaan seperti ini sudah terjadi sebelum awal Januari 2023.
Petani milenial asal Desa Bungamuda ini juga mengaku bahwa, akibat dari curah hujan yang sedikit itu menyebabkan sebagian besar tanaman pertanian seperti Jagung dan Kacang Hijau layu.
“Tidak ada mendung, sudah begitu matahari panas, jagung, kacang dan lain-lain semua layu,” sebut Arddi Purab.
Hal yang sama diungkapkan Leo Hurek petani asal Ile Ape ketika ditemui di kebun miliknya di Walang, Sabtu (14/1/2023) siang.
“Hujan tidak ada, jagung ini juga tidak tau apa selamat atau tidak,” ujar Leo Hurek sambil menunjuk ke arah kebun jagung miliknya.
Sebagai salah satu petani Jagung Hibrida di wilayah Ile Ape, Leo berharap banyak pada Alam, sebab hanya dengan curah hujan yang cukup, hasil panen yang diperoleh pun melimpah.
“Itu saja yang kita mau, Jagung Hibrida begini banyak kalau tidak jadi kami petani mau kemana,” terang Leo Hurek.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq menganjurkan agar, para petani menanam tanaman umur pendek seperti Kacang Hijau dan Kacang Kedelai.
“Kondisi alam tidak bisa di prediksi, sehingga kita rekomendasikan untuk melakukan penanaman dengan tanaman umur pendek untuk memanfaatkan sisa hujan yang ada,” pinta Kanis Tuaq ketika dikonfirmasi, Sabtu (14/1/2023) siang.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lembata sendiri, kata Kanis Tuaq, sudah mensuplai bantuan benih Kacang Hijau dan Kedelai sebanyak 40.000 kg dengan cakupan luas lahan 800 hektar. “Seluruh Lembata 800 hektar,” terang Kanis Tuaq.
Pihaknya juga mengaku sudah mengedukasi para petani untuk melakukan penyiraman dengan mesin yang sudah disiapkan dinas dengan memanfaatkan mata air terdekat.
Di samping itu, lanjutnya, Kanis Tuaq pun menyarankan kepada para petani melakukan Pemulsaan disekitar tanaman dengan daun-daun supaya kelembaban tanah bisa terjaga.
“Kami selalu menghimbau kepada PPL agar senantiasa selalu berada di kebun-kebun petani untuk memberi pendampingan sekaligus penguatan dengan berbagai upaya demi menjaga keberlangsungan produksi komoditi pertanian,” tandas Kanis Tuaq.(Red)