LEMBATA – Gunung Ile Lewotolok di kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengeluarkan abu vulkanik pada Rabu 5 Juli 2023 pagi.
Data visual dari Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape menunjukan bahwa, abu vulkanik yang dikeluarkan berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah.
Dentuman dan gemuruh akibat erupsi gunung ini juga dilaporkan sering terjadi. Bahkan, pada malam harinya, sinar api di kawah gunung terlihat jelas.
Gempa hembusan, gempa tremor non harmonik, gempa hybrid fase banyak hingga gempa vulkanik dangkal pun dilaporkan masih sering terjadi.
“Gunung Ile Lewotolok Level II (Waspada)”, kata Stanis Ara Kian, Kepala PPGA Ile Lewotolok, Rabu 5 Juli 2023.
Meski aktivitas erupsi gunung tersebut mulai landai, namun PPGA mengimbau agar semua warga di sekitar lereng gunung Ile Lewotolok untuk tetap waspada.
Berikut sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan PPGA Ile Lewotolok ;
(1) Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.
(2) Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah gunung Ile Lewotolok.
(3) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(4) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.(Red)