LEMBATA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan datang ke Lembata bulan ini untuk mengurai persoalan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah ini.
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa menyampaikannya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/3/2023).
Kunjungan BPH Migas menindak lanjut pembahasan BBM bersama Penjabat Bupati, Ketua DPRD Lembata, dan anggota DPR RI, Melkias Mekeng di Jakarta beberapa hari lalu.
“Kita tunggu kehadiran BPH Migas dan Pertamina di Lembata supaya mereka lihat keadaan sebenarnya di sini,” ungkapnya.
Menurut dia, BPH Migas sudah tahu persoalan BBM di Lembata. Mereka ingin datang ke Lembata dan mengurai masalah itu.
Saat di Jakarta, dia juga menyarankan supaya tangki-tangki Jober di dekat Pantai Wulen Luo juga bisa kembali digunakan. BPH Migas, kata Marsianus, juga yakin kalau tangki tangki Jober masih bisa dimanfaatkan. Pemda Lembata juga ingin ada transportasi BBM langsung dari Surabaya ke Lembata.
Ketua DPRD Kabupaten Lembata, Petrus Gero mengakui pertemuan yang dilakukan di BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga merupakan tindak lanjut dari pertemuan awal antara ia dengan Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa dengan Waketum Golkar, Melchias Markus Mekeng.
“Setelah pertemuan awal itu, Pak Melky Mekeng melanjutkan pertemuan dengan Menteri ESDM dan hari ini kita bersama-sama bertemu pimpinan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga,” sebut Piter.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Lembata ini menyampaikan terima kasih kepada Melchias Markus Mekeng yang telah berjuang maksimal mengatasi kelangkaan BBM di Lembata.
“Rencana adalah mau dilakukan perbaikan suplai dari Maumere ke Lembata. Juga kuota BBM untuk Lembata dinaikkan serta dilakukan study lapangan terkait kondisi tangki Jober milik Pemda Lembata yang dibangun tahun 2010 lalu untuk nanti dimanfaatkan sebagai depo penampungan BBM di Lembata,” katanya.
Selain itu, dari aspek pengendalian pihaknya meminta agar dilakukan evaluasi berkala terhadap kinerja para pemilik SPBU di Lembata.
“Juga harus memasang CCTV pada setiap SPBU agar menjamin pasokan yang masuk itu benar-benar berdasarkan DO dari tempat pengangkutan semacam di Maumere saat ini, sampai ke SPBU itu benar-benar riil,” ujar dia.
Ia menambahkan, dengan bertemunya Melchias Markus Mekeng dengan pimpinan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga maka dua minggu ke depan BPH Migas dan PT Pertamina Patra Niaga melakukan studi lapangan agar bisa mengambil keputusan secepat mungkin mengatasi kelangkaan BBM di Lembata.(Red)