KEPALA BANK NTT Cabang Lewoleba, Obaja Lakapu mengaku bahwa pihaknya terlibat aktif mendukung penurunan masalah Stunting di Kabupaten Lembata.
Menurut dia, kasus Stunting di Indonesia sangat tinggi, meski dilaporkan ada penurunan yang cukup signifikan di tahun 2022 sebanyak 21,2 persen dari tahun 2018 yang angkanya mencapai 30,8 persen.
Dari data Nasional itu, Obaja juga mengaku bahwa, kelompok penyandang Stunting di kabupaten Lembata masih cukup tinggi.
Oleh karena itu, sebagai bentuk perhatian dan dukungan kepada pemerintah, pihaknya menggelar aksi pemberian makanan tambahan gratis kepada 200 anak penderita Stunting di kota Lewoleba.
Bantuan berupa, beras, susu, dan telur ayam itu disalurkan di halaman kantor cabang Bank NTT di Lewoleba pada Sabtu 16 Desember 2023.
Puluhan anak-anak didampingi orang tuanya hadir dalam aksi tersebut. Mereka tampak antusias menerima paket sembako yang diberikan Bank NTT.
Obaja berharap, suplai sembako gratis itu musti dimanfaatkan untuk kebutuhan menu makan dan minum ana-anak yang mengalami Stunting.
“Program ini dapat menginspirasi banyak pihak lain di kabupaten Lembata untuk ikut berkontribusi nyata menurunkan angka s Stunting,” ungkap Obaja Lakapu.
Sementara itu, Pemerintah Lembata melalui Asisten II Irenius Suciadi mengatakan bahwa mereka terbantu dengan gerakan Bank NTT dalam upaya memberantas kasus anak kerdil di wilayah Lembata ini.
Menurut Irenius, dari dulu Bank NTT selalu bersama pemerintah NTT melayani masyarakat dalam berbagai urusan sosial.
Dihadapan orang tua yang anak-anaknya menyandang masalah Stunting, Irenius mengimbau agar sembako yang disalurkan Bank NTT itu hanya khusus dimanfaatkan untuk anggota keluarga mereka yang menderita stunting.
Sehingga, kata dia, target pengentasan kasus Stunting di Lembata di tahun 2024 bisa diturunkan ke angka satu digit dari tahun sebelumnya yang mencapai belasan persen.(Red)