LEMBATA – Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) melihat adanya potensi gagal panen tahun ini yang akan dialami banyak petani.
Pemkab Lembata pun menyiapkan beras cadangan yang akan didistribusikan kepada warga yang terkena dampak gagal panen. Masalah ini pun dibahas dalam rapat paripurna di Kantor DPRD Lembata, Senin 16 Januari 2023.
Anggota DPRD Lembata Alexander Arakian pertama kali mengangkat isu ini dalam rapat tersebut. Dia menanyakan skenario pemerintah jika sebagian besar petani menderita gagal panen. Ancaman ini mulai nampak menurut dia akibat curah hujan rendah hingga saat ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali menjelaskan, untuk langkah jangka pendek pemerintah telah menyiapkan beras cadangan pemerintah yang stoknya mencapai 100 ton yang tersedia di gudang Bulog Lewoleba.
Pemerintah, kata dia, juga sudah melihat akan adanya potensi gagal panen akibat dari perubahan iklim. Untuk jangka panjang, kata Paskalis, pemerintah sudah merumuskan strategi untuk mengantisipasi gagal panen akibat dampak dari perubahan iklim.
“Ada beberapa skenario yang sedang kita konsolidasi, salah satunya jangka pendek adalah memanfaatkan cadangan beras,” kata Paskalis Ola Tapobali.
Kepala Dinas Pertanian Kanisius Tuaq, berujar dari pantauannya di lapangan potensi gagal panen itu selalu ada di situasi perubahan iklim seperti ini. Namun kondisi sekarang, daun jagung masih layu sementara dan belum layu secara permanen.
Kanis Tuaq menganjurkan agar, para petani menanam tanaman umur pendek seperti Kacang Hijau dan Kacang Kedelai.
“Kondisi alam tidak bisa diprediksi, sehingga kita rekomendasikan untuk melakukan penanaman dengan tanaman umur pendek untuk memanfaatkan sisa hujan yang ada,” pinta Kanis ditemui usai rapat di Kantor DPRD Lembata.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lembata sendiri, kata Kanis Tuaq, sudah mensuplai bantuan benih Kacang Hijau dan Kedelai sebanyak 40.000 kg dengan cakupan luas lahan 800 hektar.
“Seluruh Lembata 800 hektar,” terang Kanis Tuaq.
Pihaknya juga mengaku sudah mengedukasi para petani untuk melakukan penyiraman dengan mesin yang sudah disiapkan dinas dengan memanfaatkan mata air terdekat.
Di samping itu, lanjutnya, Kanis Tuaq pun menyarankan kepada para petani melakukan Pemulsaan di sekitar tanaman dengan daun-daun supaya kelembaban tanah bisa terjaga.
“Kami selalu menghimbau kepada PPL agar senantiasa selalu berada di kebun-kebun petani untuk memberi pendampingan sekaligus penguatan dengan berbagai upaya demi menjaga keberlangsungan produksi komoditi pertanian,” tandas Kanis Tuaq.(Red)