DI TENGAH sejuknya udara kaki Gunung Ile Lewotolok dan gemuruh alam yang bersahaja, Gereja Stasi Santa Maria Stella Maris di Lewotolok kini tampil memukau.
Dengan tampilan eksterior yang segar, dinding yang dicat ulang, serta interior yang dipercantik, gereja ini menghadirkan suasana sakral dan nyaman bagi umat yang hendak beribadah. Tak hanya itu, penataan taman di sekitar lingkungan gereja serta penambahan ornamen liturgi juga menambah daya tarik tersendiri.
Gereja yang selama ini menjadi tempat peribadatan umat Katolik di Stasi itu, menjelang Paskah 2025, terlihat makin kinclong dan penuh semangat baru. Tak sekadar renovasi fisik, ada semangat kolektif umat yang bergelora, menjadikan gereja ini bukan hanya rumah doa, tetapi simbol kebangkitan dan persatuan.
Selama beberapa bulan terakhir, umat Stasi Lewotolok bahu-membahu mempercantik rumah ibadah mereka. Tak sedikit umat yang datang setiap akhir pekan, bahkan di hari-hari kerja, demi menyumbangkan tenaga dan pikiran.
Pembenahan gereja ini juga merupakan hasil gotong royong umat dan dukungan para donatur sebagai wujud nyata dari cinta umat kepada gerejanya.
Panitia perayaan Paskah ingin agar perayaan tahun ini terasa istimewa dan berkesan, sekaligus sebagai momen kebangkitan semangat setelah didera bencana Erupsi dan Seroja yang mereka alami beberapa tahun terakhir.
Gereja ini diperkirakan sanggup menampung ratusan umat mulai dari perayaan Pekan Suci, mulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Minggu Paskah. Panitia lokal pun telah mempersiapkan diri dengan maksimal, termasuk dalam hal kebersihan, dekorasi, serta tata liturgi.
Ambo Balawala, warga desa Lamawara sekaligus umat di Stasi itu mengaku terkesimah dengan tampilan baru dari gedung gereja tersebut.
Menurut dia, dulu, gedung gereja itu tampak lusuh, namun sekarang sudah sangat indah. Setiap sudutnya kini bersinar dan bikin umat betah.
“Kami ingin menyambut Paskah dengan wajah baru, bukan hanya bangunan, tapi juga iman yang diperbarui,” ujarnya, Kamis 17 April 2025.
Stasi Santa Maria Stella Maris sendiri berada di wilayah rawan bencana, tak jauh dari kawah Gunung Ile Lewotolok yang masih aktif. Namun, hal itu tak mengendurkan semangat umat. Justru, menurut umat di Stasi itu, kehadiran gereja yang semakin representatif ini menjadi peneguh iman di tengah ketidakpastian.
“Gereja bukan hanya tempat ibadah, tapi benteng pengharapan. Kita sudah membangunya, kita juga sedang bangun harapan dan keberanian umat di kaki gunung api,” ujar Kepala Desa Lamawara, Yustinus Odo.
Puncaknya, gereja ini akan menjadi pusat perayaan Pekan Suci dan Paskah tahun ini untuk umat di Paroki Santo Bernadus Abbas-Tokojaeng, di wilayah Ile Ape.
Rangkaian perayaan dimulai dari Kamis Putih, Jalan Salib Jumat Agung, hingga Misa Vigili Paskah dan Hari Raya Paskah, yang akan melibatkan ratusan umat dari berbagai desa dan stasi tetangga.
Panitia lokal juga telah bersiap maksimal, bahkan melibatkan kaum muda Katolik untuk menghidupkan liturgi dengan musik dan lagu-lagu Paskah terbaik.
“Paskah di Stella Maris Lewotolok akan jadi perayaan penuh sukacita dan syukur. Kami sudah siapkan semua dari jauh-jauh hari,” kata Joni Purab, salah satu panitia perayaan Paskah di Stasi itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perayaan Paskah tahun ini akan menampilkan koor gabungan, dekorasi terbaik dari panitia, dan perjamuan sederhana selepas Misa.
Tak hanya umat Katolik, warga dari lintas agama juga turut mendukung dan mengapresiasi perubahan wajah gereja ini. Hal ini memperkuat narasi kerukunan antarumat beragama di Ile Ape, yang selama ini hidup berdampingan dalam damai.
Umat di Stasi tetangga juga menyambut baik peran gereja ini sebagai pusat perayaan Paskah. Selain menjadi tempat ibadah, Gereja Santa Maria Stella Maris kini juga menjadi simbol kebangkitan dan persatuan umat di kaki gunung api yang masih aktif itu.
Dengan wajah barunya, Gereja Stasi Santa Maria Stella Maris – Lewotolok bukan hanya bersiap menjadi pusat perayaan Paskah, tapi juga menjadi ikon iman, kebersamaan, dan harapan baru bagi masyarakat Ile Ape – Lembata.
Di kaki gunung yang menyimpan kisah alam dan spiritualitas, gereja ini kini berdiri sebagai pelita yang bersinar makin terang.(*)