ULAH pengecer BBM subsidi di Kabupaten Lembata kembali membuat geram. Tanpa rasa takut dan seolah kebal hukum, mereka menjual Pertalite—BBM subsidi dari pemerintah secara bebas di pinggir jalan dengan harga jauh di atas harga resmi.
Pantauan di lapangan menunjukkan, botol-botol berisi Pertalite berjejer di sepanjang jalan, mulai dari depan SPBU Tanah Merah hingga kawasan dekat pelabuhan dan pasar. Harga yang dipatok mencapai Rp20.000 per botol, jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah yang hanya Rp10.000.
Banyak warga rela antre berjam-jam di SPBU namun tidak sedikit dari mereka mengaku tidak kebagian sewaktu melakukan pengisian.
Ironisnya, aktivitas ilegal ini berlangsung di tengah adanya kasus BBM Oplosan yang terus memburuk.
Banyak warga menduga ada permainan kotor, termasuk dugaan keterlibatan oknum tertentu di balik maraknya praktik pengecer ilegal.
Warga pun mulai kehilangan kesabaran. Mereka berencana menggelar aksi protes jika pemerintah dan aparat tak segera turun tangan.
“Kalau minggu depan tak ada tindakan, kami akan turun jalan. Ini bukan cuma soal BBM, ini soal keadilan,” tegas Antonius Masan, warga kota Lewoleba kepada katawarga.id, Selasa 15 April 2025.
Fenomena ini menampar wajah keadilan sosial yang seharusnya dijaga oleh negara. Jika dibiarkan, Lembata bisa menjadi ladang subur praktik mafia BBM subsidi yang makin brutal dan tak tersentuh hukum.(*)
Reporter : katawawarga.id