MAHASISWA Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, bekerja sama dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Nagawutung, mengadakan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) di Desa Tewaowutung, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan yang berlangsung pada hari ini, Kamis (15/8)Â bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lembata Tahun 2024.
Sosdiklih yang dilakukan mencakup pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, tata cara pemungutan suara, serta pentingnya partisipasi aktif dalam pemilu sebagai bentuk tanggung jawab warga negara.
Ketua PPK Nagawutung, Yosep Laba Nagi Labaona bersama Anggota PPK Nagawutun, Maria Goreti Prada dan Emanuel Boli, dalam kesempatan itu mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN FISIP Unwira yang telah memilih Desa Tewaowutung sebagai lokasi kegiatan.
Menurut Ketua PPK Nagawutung, Laba Nagi Labaona, kegiatan ini sangat penting mengingat Desa Tewaowutung memiliki jumlah pemilih yang cukup signifikan yakni 246 Daftar Pemilih Sementara (DPS), namun partisipasi pemilih masih perlu ditingkatkan.
Ia mengatakan, dalam Pemilu 2024 ada lima (5) surat suara, sementara pada Rabu, 27 November 2024 mendatang, ada dua (2) surat surat, yakni surat suara (“Susu”) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lembata.
Laba Nagi menegaskan, selain tidak golput, masyarakat juga harus memerhatikan tata cara pemungutan suara. Agar, suara yang diberikan benar-benar dinyatakan sah oleh KPPS (Kelompok Pemungutan dan Perhitungan Suara)
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan tanggapan terhadap Daftar Pemilih Sementara (DPS)Â di beberapa hari ke depan. Misal, apabila ada anak yang telah berusia 17 tahun namun belum terdaftar, segera disampaikan ke PPS,” katanya.
“Pada Rabu, 27 November 2024, bapa – mama harus membawa model A- Pemberitahuan dan E- KTP ke TPS,” ajak Nagi Labaona.
Selanjutnya, Anggota PPK Nagawutung, Emanuel Boli menjelaskan partisipasi dalam kegiatan kampanye adalah salah satu cara untuk memahami visi, misi, dan program dari para calon. Masyarakat diharapkan hadir dalam kampanye secara damai, tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum, serta tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan.
“Keterlibatan dalam kampanye juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan harapan mereka kepada para calon pemimpin,” ujarnya.
Ia melanjutkan, masyarakat harus menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Partisipasi aktif ini penting untuk menentukan masa depan daerah dan memastikan pemimpin yang terpilih adalah hasil pilihan mayoritas rakyat. Ingatlah bahwa setiap suara sangat berarti dalam proses demokrasi ini
Sementara itu, Koordinator Mahasiswa KKN FISIP Unwira Kupang, Acong Sogen menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang fokus pada pendidikan politik masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di Desa Tewaowutung, khususnya pemilih pemula, memiliki pemahaman yang jelas tentang pentingnya menggunakan hak pilih dengan bijak. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam menciptakan pemilihan yang bersih dan bebas dari kecurangan,” katanya.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh puluhan warga Desa Tewaowutung, yang sebagian besar adalah kaum perempuan. Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif bertanya mengenai berbagai hal terkait pemilu, seperti mekanisme pencoblosan dan dampak dari golput (golongan putih).
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan partisipasi pemilih di Desa Tewaowutung pada pemilu mendatang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran mereka dalam menentukan masa depan daerah melalui pemilihan.(Soman/Redaksi/)