KABAR mengejutkan datang dari SPBU Ile Ape, Kabupaten Lembata, di mana pihak pengelola SPBU diduga terlibat dalam kerja sama dengan para pelangsir untuk memuluskan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite.
Dugaan ini muncul setelah banyaknya laporan dari warga yang mendapati Pertalite di SPBU tersebut cepat habis, sementara para pelangsir tampak leluasa mendapatkan BBM dalam jumlah besar.
Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa para pelangsir sering kali mendapatkan prioritas dalam pengisian BBM, bahkan ketika antrean kendaraan umum sudah mengular panjang.
Hal ini memicu kecurigaan bahwa ada kongkalikong antara pihak SPBU dan para pelangsir, yang memungkinkan mereka mengamankan pasokan Pertalite dalam jumlah besar dan mengalihkannya untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi di pasaran.
Warga setempat merasa dirugikan oleh praktik ini, karena mereka harus berebut BBM yang seharusnya menjadi hak mereka sebagai penerima subsidi.
Kelangkaan Pertalite di SPBU Ile Ape membuat banyak warga terpaksa membeli BBM dengan harga lebih mahal di tempat lain, atau bahkan harus mengurangi mobilitas mereka karena sulit mendapatkan bahan bakar.
“Awal pertama SPBU itu ada semua lancar-lancar saja, semakin kesini, makin lama macam ada permainan, Pertalite selalu habis lebih cepat dan itu lebih banyak mengalir ke tangan para pengantre,” terang Asis Usman, warga Ile Ape kepada katawarga.id, Selasa 13 Agustus 2024 siang.
Beberapa sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa pelangsir ini diduga memiliki koneksi dengan oknum tertentu di SPBU, yang memungkinkan mereka mengakses informasi tentang jadwal pengiriman dan ketersediaan BBM.
Praktik ini membuat distribusi BBM subsidi tidak merata dan semakin menyulitkan masyarakat umum.
Masyarakat berharap pihak berwenang, termasuk pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, segera turun tangan untuk menyelidiki dan menghentikan praktik ini.
Mereka juga mendesak adanya pengawasan yang lebih ketat di SPBU, serta penegakan hukum yang tegas terhadap pelangsir dan pihak SPBU yang terlibat dalam tindakan penyelewengan ini.
Apabila dugaan kerja sama ini terbukti, tindakan tegas sangat diperlukan untuk memastikan distribusi BBM subsidi kembali tepat sasaran, dan masyarakat tidak lagi menjadi korban ketidakadilan dalam mendapatkan kebutuhan bahan bakar mereka.
Terpisah, Kapolres Lembata AKBP I Gede Eka Putra Astawa ketika dikonfirmasi pada Selasa 13 Agustus 2024 mengaku akan melakukan pendataan, pengecekan dan inventarisir kondisi BBM di Lembata.
“Termasuk hambatan dan kendala yang ditemukan masyarakat,” ujar Putra Astawa.
Selain itu jika ditemukan adanya pelanggaran maka Putra Astawa berjanji melakukan penindakan tegas.
“Apabila memang ditemukan pelanggaran tentunya akan diproses sesuai ketentuan,” tegasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, katawarga.id masih berupaya mengkonfirmasi pihak SPBU Ile Ape untuk mendapat keterangan lebih lanjut.(Tim-Redaksi/)