WAKIL Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lembata, Petrus Bala Wukak mengaku kecewa ketika mengetahui Penjabat Bupati Lembata Paskalis Ola Tapobali pergi ke Kamojang, Jawa Barat pakai uang daerah sementara sejumlah Pimpinan dan anggota DPRD yang juga ikut ke sana dibiayai oleh PLN.
Bahkan Bala Wukak bilang, perbedaan sumber pembiayaan antara Penjabat Bupati dan tim DPRD itu merupakan upaya untuk menjebak.
“Semakin kecewanya saya ketika tahu bawa bupati pergi dengan biaya pemerintah dan tidak dibiayai oleh PLN. Ini siapa mau jebak siapa,” ungkap Bala Wukak, Selasa 16 Juli 2024.
Tak hanya itu, Sekertaris DPD II Partai Golkar Lembata ini bahkan memilih untuk tidak pergi ke Kamojang karena menurutnya, sumber pembiayaan untuk Stuba itu tidak jelas.
Alasan lain sehingga Bala Wukak memilih tidak ikut ke Kamojang karena ingin menghindari Gratifikasi mengingat nilai kontrak proyek Panas Bumi di Atadei menembus angka 1 Triliun.
Karena setelah saya cek kepastian bahwa PLN yang tanggung maka saya batal berangkat untuk menghindari dugaan gratifikasi kepada pejabat daerah dalam hal penyediaan tiket PP penginapan makan_minum transportasi dan bisa juga uang saku,” terangnya.
Di juga menolak berangkat studi banding karena tanggung jawab perusahaan (PLN) sampai saat ini belum tuntas, baik itu menyangkut ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan cagar budaya setempat.
Sebagai informasi, rombongan Stuba Geotermal yang pergi ke kamojang terdiri dari pimpinan dan anggota DPRD Lembata, Penjabat Bupati Lembata dan sejumlah pimpinan OPD, masyarakat pemilik lahan dan wartawan. Tim elit Stuba ini sudah diberangkatkan menuju Kamojang pada Selasa, 16 Juli 2024.(Redaksi/)