KETEGANGAN jelang pemilihan bupati di kabupaten Lembata, NTT semakin terasa setelah baliho kampanye milik Calon Bupati Marsianus Jawa dilaporkan mengalami tindakan vandalism. Kejadian ini telah menimbulkan reaksi prihatin dari masyarakat setempat.
Baliho yang terletak di Perempatan PLN 7 Maret, Lewoleba itu ditemukan dalam keadaan bolong seperti dirobek dengan benda tajam.
Pihak yang pertama kali melaporkan kejadian ini adalah seorang warga yang melintas di area tersebut.
Untuk memastikan hal ini, katawarga.id sempat bertanya ke salah satu warga yang mengaku tinggal di komplek tersebut. Menurut dia, baliho mantan penjabat bupati Lembata itu sudah rusak beberapa hari yang lalu.
Dia curiga, baliho itu sengaja dirobek oleh oknum yang mungkin tidak suka dengan pencalonan Marsianus Jawa sebagai bupati Lembata.
“Kalau angin tidak mungkin, justru saya curiga ada orang yang tidak suka bapa tua jadi buat begitu,” kata Robi, warga di komplek itu, Selasa 25 Juni 2024 siang.
Ketua Tim Pemenangan Marsianus Jawa, Fredi Wahon membenarkan hal itu.
Namun, Fredi sendiri belum bisa memastikan apakah baliho sosialisasi tersebut sengaja dirusak oleh oknum tertentu ataukah karena faktor angin.
“Benara da baliho yang rusak. Kita tidak tahu apakah baliho yang rusak itu di titik PLN bilangan 7 Maret itu sengaja dirusak oleh oknum atau pihak lain atau karena angin belum bisa dipastikan. Tapi benar baliho MJ rusak bolong besar,” katanya.
Marsianus Jawa, yang telah aktif dalam berbagai inisiatif untuk memajukan Lembata sewaktu menjadi penjabat bupati Lembata ini ketika dikonfirmasi hanya menjawab santai dan tidak mengaku kecewa.
Akan tetapi, Marsianus bilang, semua baliho miliknya itu boleh saja dirusak, asalkan jangan sampai merusak Lembata.
Pesan mendalam putra Nagekeo ini seakan menunjukan kecintaannya pada Lewotana Lembata.
“Baliho saya boleh rusak tapi jangan rusak Lembata. Kita semua bakal calon masih berproses. Siapapun yang diusung dan terpilih menjadi pemimpin Lembata pasti memiliki niat baik untuk bikin baik Lembata,” katanya.
Reaksi dari masyarakat Lembata terhadap pristiwa ini pun beragam, dengan banyak yang mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap insiden ini. Beberapa warga mengecam tindakan vandalisme sebagai bentuk penghinaan terhadap proses demokrasi, sementara yang lain menyerukan agar semua pihak tetap tenang menjelang pemilihan bupati yang semakin dekat.
Pemilihan bupati di Lembata diprediksi akan menjadi salah satu yang paling sengit dalam sejarah daerah ini, dengan Marsianus Jawa dan lawan-lawannya intens berkompetisi untuk mendapatkan dukungan masyarakat.
Tim pemenang Marsianus Jawa tetap berkomitmen untuk melanjutkan konsolidasi dengan penuh semangat, sambil menyerukan agar semua pihak tetap menjaga kedamaian dan menghormati proses demokrasi.
Sebagai informasi, semua baliho Marsianus Jawa yang tersebar di semua pelosok Lembata itu dipasang secara sukarela oleh masyarakat Lembata sendiri.
Total baliho Marsianus Jawa di Lembata sebanyak 300 buah. Untuk kecamatan Nubatukan ada 100 baliho, sementara di kecamatan lain lebih dari 100 baliho.(Redaksi/)