YAYASAN Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menyelenggarakan Turnamen Sepak Bola Perempuan di Lapangan Hadakewa, Kecamatan Lebatukan pada 6 dan 8 Juni 2024.
Peserta Turnamen adalah delegasi dari lima sekolah dampingan Plan Indonesia untuk pembelajaran modul Memilih Masa Depan (MAPAN).
Melalui sepak bola, Plan Indonesia tidak hanya mengajak remaja perempuan untuk menjalani hidup sehat. Kampanye ini lebih jauh turut menyuarakan kesehatan reproduksi dan perilaku berisiko, kesetaraan gender, pencegahan bullying, penggunaan internet sehat, dan pencegahan perkawinan usia anak.
Girls Football adalah program Plan Indonesia sebagai selebrasi bagi para remaja perempuan yang telah menyelesaikan 16 modul MAPAN yang terbagi dalam 69 sesi tatap muka terkait berbagai isu yang sudah disebut di atas serta public speaking, dan kewirausahaan bagi kaum muda.
“Tahun ini, 125 remaja di Lembata telah menyelesaikan modul MAPAN. Semua yang dipelajari dalam MAPAN adalah isu yang dihadapi oleh remaja saat ini. Kami hadir bersama remaja serta kaum muda Lembata untuk menghadapinya,” ungkap Erlina Dangu, Manager Programme Implementation Area (PIA) Lembata Plan Indonesia.
Erlina juga menyatakan kegiatan Turnamen Sepak Bola Perempuan adalah ruang kampanye untuk para peserta dan fasilitator MAPAN. Dalam kegiatan ini, di tengah jeda waktu istirahat pada setiap pertandingan, peserta MAPAN melakukan kampanye terkait materi-materi yang sudah mereka pelajari. Dia juga berharap setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan ini para peserta bisa menjadi pendidik sebaya bagi teman-temannya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Askab PSSI Kabupaten Lembata, serta para Kepala Sekolah dari sekolah peserta turnamen.
Ketua Askab PSSI Lembata Gucek Making yang ditemui paska membuka turnamen ini menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
Menurutnya ini adalah salah satu upaya nyata dalam pemerataan peran di dunia sepak bola.
“Selama ini, ketika bicara tentang sepak bola, kita selalu fokus pada sepak bola yang dimainkan oleh laki-laki. Saya berharap melalui turnamen ini semua pemangku kepentingan dalam dunia sepak bola di Lembata, mulai memberikan ruang untuk pengembangan minat bakat perempuan di sepak bola. Lembata suatu hari bisa mengirimkan kontingen sepak bola perempuan pada ajang olahraga seperti pekan olahraga provinsi,” ungkap Gucek.
Brigita (14), salah satu peserta MAPAN sekaligus anggota Kontingen untuk turnamen sepak bola perempuan tahun ini menceritakan tentang dampak yang dia rasakan setelah mengikuti program ini.
Melalui kegiatan ini dia bisa memperdalam banyak materi termasuk public speaking sehingga ia merasa bahwa dia mampu meningkatnya kemampuan berbicara di hadapan publik. Peningkatan ini juga mengantarnya meraih Bintang Sobat Lembata 2024.
“Saya belajar banyak hal, dan saya sangat tertarik dengan Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Berisiko. Ini penting untuk kami, mengenal bagian tubuh kami dan bagaimana cara menjaganya. Saya juga suka dengan kesetaraan gender, salah satunya dengan sepak bola perempuan ini. Disini kami bisa merasakan jenis olahraga yang sebelumnya dimainkan oleh anak laki-laki saja,” kata Brigita.
Pada tahun 2024, Plan Indonesia menyelenggarakan program MAPAN di lima sekolah dampingan yang tersebar di Kabupaten Lembata, yaitu SMP Negeri 2 Buyasuri, SMP Negeri 1 Omesuri, SMP Negeri 1 Ile Ape Timur, SMP Sinar Swasembada Hadakewa, dan SMP Negeri Satap Holoriang.(Redaksi/)