Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata naik status dari waspada (level II) ke level siaga (level III) terhitung sejak tanggal 27 Februari 2024.
Informasi ini termuat dalam surat resmi yang dikeluarkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian ESDM Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok kepada Bupati Lembata, Selasa hari ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Andris Koban mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur.
Andris berujar malam pukul 19.00 Wita, akan ada rapat komando terbatas di Kantor Bupati Lembata.
Petugas PPGA Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, mengatakan, pada tanggal 15 Februari 2024 teramati aliran lava baru ke dua arah; ke arah selatan dan tenggara sejauh 400 meter dari arah kawah.
Hingga tanggal 23 Februari, aliran lava baru sudah mencapai jarak 1 kilometer ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan.
Pada tanggal 26 Februari aliran lava ke arah tenggara telah mencapai jarak sekitar 2 kilometer dari bibir kawah.
Menurut Stanislaus, dari pengamatan visual periode 16-26 Februari 2024, cenderung ada peningkatan aktivitas di mana tinggi kolom erupsi dan asap meningkat bila dibandingkan periode sebelumnya. Juga ada kemunculan aliran lava ke arah selatan dan tenggara.
“Laju aliran lava yang cukup cepat khususnya ke arah tenggara juga disebabkan oleh morfologi lereng tenggara yang lebih curam,” ungkapnya.
Sampai saat ini, katanya, masih ada erupsi atau letusan eksplosif dengan jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah, tetapi dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 kilometer keluar dari kawah.
Dengan hasil pengamatan ini menurutnya tingkat aktivitas gunung Ile Lewotolok terhitung sejak tanggal 27 Februari 2024 pukul 10.00 wita ditingkatkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga).(Red)